• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Gereja
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Gereja
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Umum

Agama dan Negara Harus Berjalan Beriringan

Diakonia IndonesiabyDiakonia Indonesia
2 June 2018
inUmum
72 5
AA
0
Agama dan Negara Harus Berjalan Beriringan

Agama dan negara harus dapat berjalan beriringan dan saling memperkukuh, bukan untuk saling dipertentangkan. Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo dalam sambutannya pada Silaturahmi Penyuluh Agama se-Jawa Tengah yang digelar di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah.

“Negara memberikan perlindungan dalam berkeyakinan dan agama memberikan panduan ilahiah bagi masyarakat dalam berperilaku dan bermasyarakat,” kata Presiden.

Oleh karena itu, peran penyuluh agama menjadi sangat penting untuk menghadirkan agama yang ramah untuk umatnya dan antarumat beragama. Penyuluh agama, lanjut Presiden, harus memberikan contoh dan teladan berbudi pekerti luhur, teladan untuk saling berinteraksi dengan penuh empati dan saling menghormati.

Presiden juga mengingatkan bahwa penyuluh agama adalah pemandu umat yang harus dapat menumbuhkan motivasi, harapan dan optimisme. Bukan pemandu yang menakut-nakuti dan menumbuhkan pesimisme.

Baca juga:   Hai anak muda, ingatlah ini jika mengalami kegagalan dalam hidupmu!

“Pikiran positif akan memancarkan aura semangat untuk seluruh umat kita,” ucapnya.

Lebih jauh Presiden mengatakan bahwa aparat pemerintah dan para pemuka agama harus selalu bekerjasama untuk membangun Indonesia yang kokoh. Selain toleran dan saling pengertian, juga harus terus bersinergi dan bekerja sama, menjaga sikap umatnya masing-masing.

“Dan bekerjasama untuk meningkatkan saling pengertian antaragama, antaretnis dan antarstatus sosial,” ujar Presiden.

Di awal sambutannya, Presiden memperoleh informasi bahwa penyuluh agama se-Jawa Tengah yang hadir sebanyak 5.711 orang, baik dari perwakilan agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu. “Terima kasih atas partisipasinya, kerelaannya dan keikhlasannya. Bapak, ibu, saudara sekalian telah ikut berperan menjaga persatuan dan kesatuan,” kata Presiden.

Dalam kesempatan ini, Presiden juga mengapresiasi para penyuluh agama. Menurutnya, apa yang dilakukan penyuluh agama merupakan hal yang luar biasa.

Baca juga:   Adakah kehidupan kekal?

“Luar biasa, karena saudara-saudara telah memberikan pengorbanan kepada negara, bangsa dan agama. Luar biasa atas komitmen Saudara memperkuat kerukunan bangsa serta luar biasa atas komitmen Saudara untuk memperkokoh NKRI memperkokoh Pancasila serta memperkokoh Bhinneka Tunggal Ika,” ucapnya.

Menurut Presiden, peran agama dalam kehidupan masyarakat Indonesia sangat sentral. Presiden menyebutkan bahwa dalam Pancasila, sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa menjiwai keempat sila lainnya.

“Bahwa kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan semuanya dibangun dalam kerangka ketuhanan. Harus kita pahami dan sadari bersama,” tutur Kepala Negara.

Berbagai hasil penelitian, lanjut Presiden, selalu menunjukkan bahwa mayoritas rakyat Indonesia di atas 80 persen menganggap agama merupakan hal yang sangat penting. “Namun, di saat yang sama juga terpotret bahwa konflik sosial dengan akar agama harus tetap terus diwaspadai, terus diantisipasi. Hal ini lah yang harus menjadi perhatian kita bersama,” kata Kepala Negara.

Baca juga:   Densus Tangkap 4 Terduga Teroris di Pangandaran & Tasikmalaya

Presiden juga berpesan agar masyarakat tidak menghabiskan energi untuk mempertajam perbedaan. Terutama perbedaan yang terkait dengan pilihan dalam pemilihan bupati/walikota, pemilihan gubernur, maupun pemilihan presiden.

“Nah ini urusan perbedaan, sekarang di Jawa Tengah ada pilgub dan ada pilihan bupati walikota ada tujuh. Nanti 2019 ada pilpres, sampaikan kepada masyarakat bahwa pilihan berbeda dalam demokrasi itu biasa. Pilih pemimpin yang paling baik. Setelah coblos rukun kembali sebagai saudara sebangsa dan setanah air, bersama-sama membangun negara ini,” kata Presiden.

 

 

sumber: http://indovoices.com

Join @idDiakonia on Telegram
Share39SendShareTweet24Share7Share10Send
Previous Post

Tulisan Kekaguman Gandhi Pada Yesus Terjual Lebih Setengah Miliar

Next Post

Transparansi dan akuntabilitas keuangan Gereja

Next Post
Transparansi dan akuntabilitas keuangan Gereja

Transparansi dan akuntabilitas keuangan Gereja

Leave a ReplyCancel reply

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 75 other subscribers

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2020 Diakonia Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Gereja
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate

© 2020 Diakonia Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Follow & Support Us!!

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

true
 

Loading Comments...