• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Renungan

Kalau menurut pemeriksaannya kusta itu menutupi seluruh tubuh orang itu, maka ia harus dinyatakan tahir oleh imam. [Imamat 13:13]

Diakonia IndonesiabyDiakonia Indonesia
29 September 2022
inRenungan
AA
0

Diakonia.id –

Peraturan ini kelihatan cukup aneh, tapi ada hikmat di dalamnya, karena merebaknya penyakit itu membuktikan kesehatannya baik. Pagi ini alangkah baiknya jika kita memperhatikan ajaran yang sering kita dengar dari peraturan yang unik ini. Kita pun penderita kusta, dan kita dapat membaca hukum untuk orang kusta dalam aplikasinya untuk kita. Ketika seseorang melihat dirinya sama sekali hilang dan rusak, diselimuti dengan kecemaran dosa, dan tidak ada bagian yang terbebas dari pencemaran; ketika ia melepaskan segala kebenarannya sendiri, dan mengaku bersalah di hadapan Tuhan, maka ia tahir melalui darah Yesus, dan oleh anugerah Allah. Kelaliman yang tersembunyi, tidak dirasakan, dan tidak diakui adalah penyakit kusta yang sesungguhnya, tetapi saat dosa terlihat dan dirasakan, dosa sudah terpukul mati, dan Tuhan melihat dengan mata penuh belas kasihan atas jiwa yang menderita oleh dosa. Tidak ada yang lebih mematikan daripada pembenaran diri, dan tidak ada yang lebih berpengharapan daripada penyesalan. Kita harus mengakui bahwa kita “hanyalah dosa semata,” karena pengakuan yang kurang dari ini tidak akan menjadi kebenaran yang sesungguhnya, dan jika Roh Kudus bekerja dalam kita, meyakinkan kita akan dosa, maka tidak sulit untuk mengakuinya—pengakuan itu akan dengan serta-merta terucap dari bibir kita. Sungguh besar penghiburan yang diberikan ayat ini untuk mereka yang berada di dalam perasaan berdosa yang mendalam! Dosa yang diratapi dan diakui, sehitam dan sebusuk apapun, tidak akan pernah menjauhkan seseorang dari Tuhan Yesus. Barangsiapa datang kepada-Nya, ia sama sekali tidak akan diusir. Meski tidak jujur bagaikan pencuri, meski tidak bersih bagaikan perempuan yang dulunya pendosa, meski keji seperti Saulus dari Tarsus, meski kejam seperti Manasye, meski pemberontak seperti anak yang hilang, kasih dari hati-Nya yang besar akan memandang orang yang merasa tidak ada kebaikan dalam dirinya, dan akan menyatakan tahir, ketika ia percaya pada Yesus yang tersalib. Maka datanglah kepada-Nya, hai pendosa yang berbeban berat,

Baca juga:   Kesalahan terhadap segala yang dikuduskan. [Keluaran 28:38]

RENUNGAN HARIAN (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).

Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.

Join @idDiakonia on Telegram
Share23SendShareTweet14Share4Share6Send
Previous Post

TUHAN memandang dari sorga, Ia melihat semua anak manusia. [Mazmur 33:13]

Next Post

Mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! [Mazmur 66:2]

Next Post

Mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! [Mazmur 66:2]

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 77 other subscribers

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2020 Diakonia Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2020 Diakonia Indonesia