• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Belajar Alkitab

Apa itu berdosa sampai mati?

Diakonia IndonesiabyDiakonia Indonesia
15 November 2020
inApologetika, Belajar Alkitab
AA
0
MASALAH ANDA BUKAN DOSA ANDA


Diakonia.id – 1 Yohanes 5:16 itu salah satu ayat Perjanjian Baru yang paling sulit ditafsirkan. “Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah dan Dia akan memberikan hidup kepadanya, yaitu mereka, yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut. Ada dosa yang mendatangkan maut: tentang itu tidak kukatakan, bahwa ia harus berdoa” (1 Yohanes 5:16).

Baca juga:   Apa arti hidup?

Dari semua penafsiran yang ada, tidak ada yang bisa menjawab dengan tuntas pertanyaan mengenai ayat ini. Penafsiran terbaik diperoleh dengan membandingkan ayat ini dengan apa yang terjadi pada Ananias dan Safira dalam Kisah 5:1-10 (lihat pula 1 Korintus 11:30).

“Berdosa sampai mati” itu merupakan dosa yang sengaja, terus menerus dan tidak pernah disesali. Allah, dalam anugrah-Nya mengizinkan anak-anak-Nya berdosa tanpa segera menghukum mereka. Namun demikian, ada saatnya Allah tidak lagi mengizinkan orang-percaya terus menerus berdosa tanpa penyesalan.

Baca juga:   BE 411 NANG PE RARA DOSAMU

Ketika titik ini tercapai, Allah kadang-kadang memutuskan menghukum orang Kristen itu, bahkan sampai mencabut nyawanya.

Itulah yang dilakukan-Nya dalam Kisah 5:1-10 dan 1 Korintus 11:28-32. Kemungkinan ini yang dijabarkan Paulus kepada gereja Korintus dalam 1 Korintus 5:1-5.

Kita perlu berdoa bagi orang-orang Kristen yang berdosa. Namun demikian, ada waktunya ketika Allah tidak lagi mendengar doa-doa untuk orang percaya yang berdosa, ketika Dia memutuskan bahwa sudah tiba waktunya untuk penghakiman.

Baca juga:   Mengapa Alkitab disebut sebagai Kitab Suci?

Sulit untuk menyadari kapan waktunya ketika sudah terlambat untuk berdoa bagi seseorang. Allah itu baik dan adil, dan kita harus membiarkan Dia untuk memutuskan kapankah waktu penghakiman itu datang. (gotquestions)

Join @idDiakonia on Telegram
Tags: DosaEskatologi
Share23SendShareTweet14Share4Share6Send
Previous Post

KPK Usut Proses Anggaran Korupsi Pembangunan Gereja di Papua

Next Post

PGI Soal RUU Minol: Apa-apa Dilarang, Kapan Dewasa?

Next Post
PGI Soal RUU Minol: Apa-apa Dilarang, Kapan Dewasa?

PGI Soal RUU Minol: Apa-apa Dilarang, Kapan Dewasa?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 77 other subscribers

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2020 Diakonia Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2020 Diakonia Indonesia