• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Gereja
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Gereja
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Apologetika

Apa itu Christian Science?

Diakonia IndonesiabyDiakonia Indonesia
11 June 2020
inApologetika
74 3
AA
0
Apa itu Christian Science?


Diakonia.id -Christian Science dirintis oleh Mary Baker Eddy (1821-1910) yang mempelopori ide baru mengenai hubungan antara spiritualitas dan kesehatan. Terinspirasi oleh pengalamannya sendiri soal kesembuhan pada 1866, bertahun-tahun lamanya Eddy melakukan penelitian terhadap berbagai metode penyembuhan melalui pendekatan Alkitab dan doa.

Hasil penelitiannya berupa sistem penyembuhan yang dia sebut sebagai “Christian Science” pada 1879. Bukunya, Science and Health with Key to the Scriptures, membuka pengertian baru mengenai hubungan antara jiwa-tubuh-roh. Dia juga mendirikan perguruan tinggi, gereja, perusahaan penerbitan dan surat kabar ternama, “The Christian Science Monitor.”

Karena kesamaannya dengan kelompok-kelompok bidat lainnya, banyak pihak yang memandang Christian Science sebagai bidat; bukan salah satu aliran dalam kekristenan.

Christian Science menyatakan bahwa Allah – Bapa dan Ibu segalanya – itu sangat baik dan rohani . Semua ciptaan Allah, termasuk natur yang sejati dari setiap orang, merupakan keserupaan dengan Allah secara rohani tanpa cela. Karena ciptaan Allah itu baik adanya, kejahatan seperti penyakit, kematian dan dosa bukanlah bagian dari realitas fundamental.

Baca juga:   Kisah 'sekte akhir zaman' di Uganda yang membakar habis 700 orang pengikutnya di dalam gereja

Sebaliknya, kejahatan ini merupakan akibat dari hidup terpisah dari Allah. Doa merupakan jalan utama bagi seseorang supaya bisa lebih dekat kepada Allah, sehingga bisa menyembuhkan penyakit manusia.

Ini berbeda dengan ajaran Alkitab yang mengajarkan bahwa manusia dilahirkan dalam dosa, yang diwarisi dari kejatuhan Adam, yang sekaligus telah memisahkan kita dari Allah. Tanpa anugerah penyelamatan Allah, melalui kematian Kristus di atas kayu salib, kita tidak akan pernah disembuhkan dari penyakit yang paling utama – dosa.

Bukannya mengajarkan bahwa Yesus menyembuhkan sakit rohani kita (lihat Yesaya 53:5), penganut Christian Science melihat pelayanan Yesus sebagai paradigma mereka mengenai penyembuhan; percaya bahwa hal itu menunjukkan sentralitas penyembuhan dalam kaitannya dengan keselamatan.

Baca juga:   Apakah umat Kristen boleh merayakan ulang tahun mereka?

Penganut Christian Science berdoa supaya bisa mewujudkan realitas dan kasih Allah setiap harinya; supaya ia bisa mengalami sendiri sehingga bisa menolong orang lain mengalami dampak pengharmonisan dan penyembuhan melalui pemahaman ini.

Bagi kebanyakan penganut Christian Science, kesembuhan rohani merupakan pilihan pertama yang efektif. Karena itu, mereka lebih memilih percaya pada kuasa doa, alih-alih perawatan medis.

Pihak berwenang kadang-kadang mempertanyakan pendekatan ini, khususnya dalam keadaan di mana perawatan kesehatan tidak dilakukan kepada anak kecil. Namun, tidak ada kebijakan resmi mereka yang mewajibkan soal ini.

Christian Science tidak memiliki pendeta. Sebaliknya, Alkitab dan Science and Health berperan sebagai pendeta dan pengkhotbah.

Baca juga:   Apa kata Alkitab mengenai rasisme, prasangka dan diskriminasi?

Pelajaran Alkitab dilakukan setiap hari dan dibacakan secara nyaring pada hari Minggu oleh dua orang awam yang dipilih di setiap jemaat setempat. “Gereja” Christian Science juga melakukan kebaktian kesaksian mingguan, di mana anggota jemaat menceritakan pengalaman mereka dengan penyembuhan dan regenerasi.

Dari semua bidat “Kristen” yang ada, “Christian Science” merupakan yang paling tidak akurat untuk diberi nama seperti itu.

Christian Science sama sekali tidak bisa dikategorikan sebagai salah satu aliran dalam kekristenan. Christian Science menyangkal semua doktrin inti yang membuat sistem kepercayaan itu bisa disebut “Kristen.”

Christian Science, pada faktanya, justru berlawanan dengan sains dan lebih mirip kepada spiritualitas zaman-baru yang mistis sebagai jalan bagi kesembuhan fisik dan rohani.

Christian Science harusnya dilihat sebagai bidat, dan karena itu harus ditolak. (gotquestions.org)

Tags: BidatCultNew Age
Share39SendShareTweet24Share7Share10Send
Previous Post

Apakah Wicca itu? Apakah itu sihir?

Next Post

Apa yang Alkitab nyatakan mengenai mimpi buruk?

Next Post
Apa yang Alkitab nyatakan mengenai mimpi buruk?

Apa yang Alkitab nyatakan mengenai mimpi buruk?

Leave a ReplyCancel reply

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 76 other subscribers

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2020 Diakonia Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Gereja
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate

© 2020 Diakonia Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Follow & Support Us!!

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

true