• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Apologetika

Apa kata Alkitab mengenai karma?

Diakonia IndonesiabyDiakonia Indonesia
18 May 2020
inApologetika
99 5
0
Apa kata Alkitab mengenai karma?
132
SHARES
696
VIEWS


Diakonia.id -Karma merupakan konsep teologi dalam agama Budha dan Hindu. Karma menganggap bagaimana seseorang menjalani hidup di masa sekarang akan menentukan kualitas hidupnya kelak setelah bereinkarnasi.

Kalau ia tidak mementingkan diri sendiri, murah hati dan hidup suci dalam hidup yang sekarang, maka ia akan mendapat pahala dengan bereinkarnasi (lahir kembali dalam tubuh jasmani yang baru) sebagai orang yang hidupnya penuh dengan sukacita.

Namun, kalau ia hidup mementingkan diri sendiri dan jahat, maka ia akan bereinkarnasi sebagai orang yang hidupnya penuh dengan kesusahan.

Dengan kata lain, dalam hidup yang akan datang, ia akan menuai apa yang ia tabur di kehidupan sekarang. Karma sangat terkait dengan keyakinan adanya reinkarnasi. Alkitab menolak pemikiran mengenai reinkarnasi; karena itu otomatis tidak mendukung pemikiran mengenai karma.

Ibrani 9:27 menyatakan, “Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi.”

Baca juga:   Apa yang dimaksud oleh Antropologi Kristen?

Ayat Alkitab ini dengan jelas menyatakan dua prinsip yang meniadakan kemungkinan adanya reinkarnasi dan karma. Pertama, dikatakan bahwa kita “ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja,” yang berarti manusia hanya dilahirkan satu kali dan mati satu kali.

Tidak ada siklus hidup dan mati serta lahir kembali yang berjalan tanpa akhir; suatu pemikiran yang terkandung dalam teori reinkarnasi.

Kedua, dikatakan bahwa setelah mati kita akan menghadapi penghakiman. Berarti, tidak ada kesempatan kedua sebagaimana dalam reinkarnasi dan karma, untuk hidup yang lebih baik.

Hanya ada satu kesempatan dalam hidup ini, untuk menghidupinya sesuai dengan rencana Allah.

Alkitab memang banyak berbicara mengenai menuai dan menabur. Ayub 4:8 mengatakan, “Yang telah kulihat ialah bahwa orang yang membajak kejahatan dan menabur kesusahan, ia menuainya juga.”

Mazmur 126:5 mengatakan, “Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.”

Lukas 12:24 berkata, “Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mempunyai gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah. Betapa jauhnya kamu melebihi burung-burung itu!”

Baca juga:   Apa yang Alkitab nyatakan mengenai kapitalisme?

Dalam setiap contoh ini, demikian pula dalam rujukan-rujukan lainnya mengenai menuai dan menabur, konsep kekristenan berbicara upah atas apa yang kita kerjakan akan diberikan dalam hidup ini. Sama sekali tidak berbicara mengenai kehidupan mendatang.

Ini adalah aktivitas masa kini. Dari rujukan-rujukan itu, jelas bahwa buah yang Saudara petik itu sesuai dengan tindakan yang Saudara lakukan. Selain itu, apa yang Saudara tabur dalam hidup saat ini, akan mempengaruhi upah atau hukuman yang akan Saudara terima setelah meninggalkan dunia ini.

Akhirat dalam kekristenan bukanlah lahir kembali atau reinkarnasi ke dalam tubuh yang berbeda di bumi. Itu adalah penderitaan kekal dalam neraka (Matius 25:46) atau hidup kekal di surga bersama Yesus, yang rela mati supaya Saudara dapat hidup kekal bersama-Nya.

Baca juga:   Apa itu berdosa sampai mati?

Ini harus menjadi fokus hidup kita di dunia. Rasul Paulus menulis dalam Galatia 6:8-9, “Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu. Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.”

Akhirnya, kita harus selalu mengingat kalau kematian Yesus di kayu salib yang memungkinkan umat manusia untuk hidup kekal bersamaNya, melalui iman kepadaNya. Efesus 2:8-9 menyatakan, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”

Jadi, kita bisa menyimpulkan bahwa konsep reinkarnasi dan karma itu tidak sesuai dengan apa yang diajarkan Alkitab mengenai hidup, mati dan hukum tabur tuai. (gotquestions.org)

Tags: BidatCultNew Age
Previous Post

Mengapa Allah memperbolehkan orang jahat menikmati hal yang baik?

Next Post

Apa kata Alkitab mengenai rasisme, prasangka dan diskriminasi?

Next Post
Apa kata Alkitab mengenai rasisme, prasangka dan diskriminasi?

Apa kata Alkitab mengenai rasisme, prasangka dan diskriminasi?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 77 other subscribers

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In