• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia Indonesia
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
    • Gereja
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
    • Gereja
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
Diakonia Indonesia
No Result
View All Result
Home Apologetika

Apa yang dimaksud oleh hati nurani yang gelap?

Diakonia IndonesiabyDiakonia Indonesia
25 November 2020
inApologetika, Belajar Alkitab
46 0
AA
0
MASALAH ANDA BUKAN DOSA ANDA


Diakonia.id – Alkitab berbicara tentang hati nurani yang gelap di dalam 1 Timotius 4:2. Hati nurani adalah kesadaran moralitas yang telah ditanamkan Allah di dalam diri kita (Roma 2:15). Jika hati nurani di “cap” atau “diselar” atau “digelapkan” – secara harafiah “dibakar” – maka sudah tidak sensitif lagi. Hati nurani dalam keadaan tersebut sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya; seolah-olah “jaringan parut rohani” telah menumpulkan pembedaan antara yang benar dengan yang salah. Sama seperti punggung seekor hewan yang telah di cap tidak lagi merasakan sakit, hati seorang yang nuraninya telah di cap juga tidak mampu sensitif terhadap kepedihan moral.

Baca juga:   Apakah rakus itu juga dosa? Apa yang Alkitab katakan tentang makan secara berlebihan?

Paulus berbicara mengenai mereka yang hati nuraninya di cap dalam1 Timotius 4:1-2: “Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.” Dalam perikop ini, kita memahami tiga hal mengenai pengajar palsu yang menyebabkan orang murtad: 1) mereka adalah juru bicara roh jahat, karena mereka mengajarkan “ajaran setan-setan”; 2) mereka munafik, karena mereka mengenakan topeng kekudusan namun hidup dalam kepalsuan; dan 3) mereka tidak bermoral, karena hati mereka telah dibakar. Bagaimana pengajar palsu dapat menyebarluaskan tipuan tanpa adanya sedikit penyesalan? Hati nurani mereka sudah gosong. Mereka sudah tidak merasa bahwa dusta itu salah.

Baca juga:   Mengapa Allah memperbolehkan orang jahat menikmati hal yang baik?

Sebelum ayat ini, Paulus membahas “hati nurani yang murni” sebagai perbandingan terhadap hati nurani yang gelap; Paulus berkata bahwa “memajukan rencana Allah,” datangnya melalui “hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas” (1 Timotius 1:4-5). Hati nurani yang murni dapat membedakan yang benar dari yang salah dan bebas dari rasa bersalah. Seorang yang berhati nurani murni mempertahankan integritasnya. Ia menikmati persekutuan bersama mereka yang “hidup di dalam terang sama seperti [Yesus] ada di dalam terang” (1 Yohanes 1:7). Dusta setan bertolak belakang dengan hati nurani yang murni. Orang yang berhati nurani murni tidak akan mengikuti dusta kemurtadan, melainkan “memperjuangkan perjuangan yang baik dengan iman dan hati nurani yang murni” (1 Timotius 1:18-19).

Baca juga:   Apakah konsekuensi dari dosa yang belum diakui?

Amsal 6:27 mengajukan pertanyaan retoris mengenai konsekuensi perzinahan: “Dapatkah orang membawa api dalam gelumbung baju dengan tidak terbakar pakaiannya?” Jika pertanyaan retoris tersebut dikenakan pada topik artikel kami, mungkin akan berbunyi: “Dapatkah orang murtad mengajarkan dusta neraka dengan tidak terbakar hati nuraninya?” (gotquestions)

Join @idDiakonia on Telegram
Tags: Dosa
Share23SendShareTweet15Share4Share6Send
Previous Post

Mengumumkan pembebasan kepada tawanan. [Lukas 4:18]

Next Post

Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga. [Pengkhotbah 9:10]

Next Post

Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga. [Pengkhotbah 9:10]

Leave a ReplyCancel reply

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 64 other subscribers

Tentang

Diakonia Indonesia

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2020 Diakonia Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
    • Gereja
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate

© 2020 Diakonia Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Follow & Support Us!!

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

true