• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
    • Gereja
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
    • Gereja
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home

Apakah manusia benar-benar memiliki kehendak bebas?

Diakonia IndonesiabyDiakonia Indonesia
14 March 2020
inApologetika
52 3
AA
0
Apakah manusia benar-benar memiliki kehendak bebas?


Diakonia.id – Kalau “kehendak bebas” yang didefinisikan sebagai: Allah memberi manusia kesempatan untuk membuat pilihan yang betul-betul mempengaruhi nasib mereka, maka, ya, manusia benar-benar memiliki kehendak bebas.

Status dosa dunia berhubungan langsung dengan pilihan-pilihan yang dilakukan oleh Adam dan Hawa. Semua kisah kejatuhan manusia mengindikasikan bahwa itu adalah akibat dari pilihan yang salah. Mulai dari titik itu, dan seterusnya, manusia memiliki kesempatan untuk memilih mengikuti Allah dan mengalami konsekuensi dari kehendaknya untuk tidak memilih itu.

Bahkan dalam terang pemilihan Allah akan Abraham dan keturunannya, Allah mengharuskan setiap orang bertanggung jawab untuk pilihan mereka. Dalam Perjanjian Lama, orang-orang yang berada di luar bangsa pilihan (Israel) dapat memilih untuk percaya dan mengikuti Allah (misalnya: orang-orang bukan Israel yang ikut bersama dengan bangsa Israel pada saat mereka keluar dari Mesir, Rut, Rahab).

Baca juga:   KASIH KARUNIA ALLAH VS PENGUDUSAN DIRI: KOREKSI TERHADAP AJARAN HYPERGRACE

Oleh karena itu, Dia yang memilih, juga mengizinkan individu-individu untuk memilih. Kitab Roma terkenal dengan penjelasan akan keselamatan dan kedaulatan Allah. Kitab ini menggunakan kata-kata seperti “memilih,” “menentukan,” menetapkan,” dll., namun juga meminta orang-orang bertanggung jawab ketika tidak memilih.

Dalam bagian di mana kitab Roma membicarakan kejatuhan manusia dalam dosa, Allah secara terang-terangan menyatakan bahwa mereka yang berada di luar keselamatan tidak dapat “berdalih.” Terutama mengenai penolakan terhadap wahyu umum, di mana Allah telah memperlihatkan keberadaanNya melalui ciptaan-Nya, yaitu seisi alam semesta ini (Roma 1:20-21).

Baca juga:   Apa yang Alkitab nyatakan mengenai kemarahan?

Dalam bagian-bagian lainnya kita belajar bahwa: (1) Setiap pribadi diminta memilih untuk percaya (Yohanes 3:16; Roma 10:11; dll).

(2) Alkitab diberikan supaya ia bisa menyediakan pedoman bagi keselamatan – jelaslah supaya untuk dipilih atau ditolak (2 Timotius 3:15; Yohanes 20:30-31).

(3) Yesus menetapkan bahwa memilih untuk taat adalah tanda dari kasih kita kepada-Nya (Yohanes 14:21).

Menjadi kehendak Allah bahwa tidak seorang pun menjadi binasa (2 Petrus 3:9), dan karenanya, pilihan orang itulah yang memisahkan dia dari Allah. Allah mengatakan bahwa kita akan memanen apa yang kita tabur – tapi kita juga bisa memilih untuk memanen buah yang berbeda (Galatia 6:7-8).

Baca juga:   Apakah yang dimaksud Ucapan Bahagia itu?

Berbagai petunjuk yang diberikan Allah itu berdasarkan anggapan bahwa para pendengarnya dapat memilih taat atau tidak.

Barulah masuk akal ketika Allah menuntut pertanggungjawaban kita, hanya kalau kita memiliki kehendak bebas untuk memilih.

Karena itu, Allah yang adil tidak akan menyatakan harapan pada mereka yang tidak memiliki kebebasan untuk memilih.

Tidak adil bagi Allah menghukum mereka yang tidak punya pilihan dalam perbuatan mereka.

Allah, dalam kedaulatan-Nya yang mutlak, menciptakan umat manusia dengan kemampuan untuk memilih dengan bebas dan sesungguhnya. (gotquestions)

Join @idDiakonia on Telegram
Tags: Free WillKehendak BebasPredestinasi
Share28SendShareTweet18Share5Share7Send
Previous Post

Aliansi Bela Islam (ABI) desak Gereja GKI Ampana dibongkar, GKI: Kami sudah turunkan salib dan papan nama

Next Post

Kasus Pendeta Cabul dan HRS Chat Mesum, Standar Ganda Orang Kristen

Next Post
Kasus Pendeta Cabul dan HRS Chat Mesum, Standar Ganda Orang Kristen

Kasus Pendeta Cabul dan HRS Chat Mesum, Standar Ganda Orang Kristen

Leave a ReplyCancel reply

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 65 other subscribers

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2020 Diakonia Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
    • Gereja
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate

© 2020 Diakonia Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Follow & Support Us!!

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

true