• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia Indonesia
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
    • Gereja
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
    • Gereja
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
Diakonia Indonesia
No Result
View All Result
Home Apologetika

Apakah Yudas Iskariot diampuni/diselamatkan?

Diakonia IndonesiabyDiakonia Indonesia
26 April 2020
inApologetika
57 3
AA
1
Bagaimanakah Yudas mati?


Diakonia.id – Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Yudas tidak diselamatkan. Yesus sendiri yang menyatakannya. “Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan” (Mat 26:24).

Di sinilah gambaran jelas mengenai bagaimana kedaulatan Allah dan kehendak manusia bekerja bersama-sama. Allah telah, sejak ribuan tahun sebelumnya, menetapkan bahwa Yesus akan dikhianati oleh Yudas, wafat di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita, lalu dibangkitkan. Inilah maksud Yesus ketika Dia berkata Dia “memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia.” Tidak ada yang dapat menghentikan rencana Allah menyediakan penyelamatan bagi manusia.

Baca juga:   Mengapa Allah membenci dosa?

Meskipun faktanya semua itu telah ditetapkan, namun tidak menjadikan Yudas bebas dari hukuman yang akan dia derita karena perannya dalam kejadian ini. Yudas membuat pilihan-pilihannya sendiri. Semua itu menjadi sumber malapetakanya sendiri. Namun, pilihan-pilihannya itu sesuai dengan rencana berdaulat Allah. Allah tidak hanya berkuasa atas kebaikan tetapi juga kejahatan manusia, untuk menyempurnakan rencana yang Ia tetapkan.

Yesus memang mengutuk Yudas. Tapi, jika Saudara memperhitungkan bahwa Yudas bersama dengan Yesus selama hampir tiga tahun, kita tahu kalau Yesus sudah memberikannya banyak kesempatan untuk bertobat dan diselamatkan. Bahkan setelah tindakannya yang jahat itu, Yudas seharusnya berlutut memohon pengampunan pada Allah atas pengkhianatannya. Tapi, dia tidak melakukanya.

Baca juga:   5 Hukum Rentenir Menurut Agama Kristen Yang Harus Dijauhi

Dia mungkin menyesal, yang timbul karena rasa takut, sehingga membuatnya mengembalikan uangnya kepada para Farisi. Tapi, dia tidak pernah bertobat dan lebih memilih bunuh diri; yang merupakan tindakan terakhirnya dalam mementingkan diri sendiri (Mat 27:5-8).

Soal Yudas, Injil Yohanes 17:12 menyatakan nasibnya, “Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.” Yudas pernah percaya bahwa Yesus adalah seorang nabi. Bahkan mungkin percaya bahwa Yesus adalah Mesias.

Baca juga:   Apa artinya memuji Tuhan?

Yesus mengirim para murid ke seluruh penjuru dunia untuk memberitakan Injil dan melakukan berbagai mukjizat (Lukas 9:1-6). Yudas ikut serta dalam kelompok ini. Yudas memiliki iman, tetapi bukan iman-yang-menyelamatkan. Yudas tidak pernah “diselamatkan,” meskipun dia pernah menjadi pengikut Kristus. (gotquestions.org)

Join @idDiakonia on Telegram
Tags: Yudas Iskariot
Share31SendShareTweet19Share5Share8Send
Previous Post

Jihad, khilafah, dan konsep lain yang banyak digunakan menanamkan bibit intoleransi

Next Post

Bagaimana seharusnya orang Kristen memandang kekayaan?

Next Post
Apa kata Alkitab mengenai persepuluhan?

Bagaimana seharusnya orang Kristen memandang kekayaan?

Comments 1

  1. Gandhi Waluyan says:
    9 months ago

    Ada dalam potongan ayat Mat 26:24 yg tidak dibahas. Yaitu yesus menyesali pengkhianatan itu dan berharap yudas tdk pernah dilahirkan, sehingga yesus tdk dikhianati.
    Ayat ini cukup dilematis. Ayat yg sangat fenomenal penentu nasib kristen apakah akan memiliki tuhan atau tidak. Jika yudas tdk berkhianat tdk ada penyaliban, tdk ada penebusan dan tdk ada yg dijadikan tuhan. Jd. Menurut sy yudas adalah sosok yg harus dihargai. Dialah pahlawan sebenarnya. Kalau menunggu yesus mengorbankan diri tdk akan pernah terjadi. Hal ini bs kita lihat dlm ayat2 Matius 26 lainnya, gimana ketakutannya yesus ditaman getsamani. Bahkan di injil Lukas digambarkan yesus sampai berkeringat darah dan sangat ketakutan ketika dikuatkan malaikat. Yesus bersujud berulang kali berdoa kalo bisa diselamatkan. Jd menurut saya yudas adalah pahkawan kristen. Karena jasanya yesus berhasil dikorbankan.

    Reply

Leave a ReplyCancel reply

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 64 other subscribers

Tentang

Diakonia Indonesia

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2020 Diakonia Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
    • Gereja
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate

© 2020 Diakonia Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Follow & Support Us!!

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

true