Ditahun 2017 yang lalu, sebuah acara penggalangan dana yang membuat warga dapat “merasakan pengalaman penyaliban sepenuhnya” dibatalkan.
Penggalang dana untuk sandiwara Passion di Manchester, Inggris, Alex Stewart-Clark, berencana mengutip biaya masuk sebesar £750 (Rp13 juta) untuk penampilan di Cathedral Gardens.
Namun rencana itu dibatalkan setelah panitia mencemaskan faktor kesehatan dan keamanan, dan kemungkinan dituduh menista.
Passion, sebuah dramatisasi hari-hari terakhir Yesus, dijadwalkan berlangsung pada Sabtu (8/4).
‘Makan malam bersama Yesus’
Stewart-Clark, 56 tahun, seorang sukarelawan di Passion Trust, berkata dia yakin acara tersebut harusnya bisa menggalang dana yang cukup, namun dia menghormati keputusan para panitia.
“Idenya adalah memberikan sesuatu yang dapat dirasakan oleh orang-orang yang datang dengan membayar.”
“Bisa jadi £25 (Rp450 ribu) untuk makan malam bersama Pontius Pilatus, £200 (Rp3,5 juta) untuk makan malam bersama Yesus, atau dalam hal ini £750 (Rp13 juta) untuk ‘disalibkan,’ tapi orang-orang tidak menerimanya.
“Idenya bukan untuk menggantikan Yesus namun untuk berempati kepadanya. Salib dimaksudkan sebagai eksekusi yang menghinakan. Merupakan hal yang sangat menghinakan untuk berada di atas sana.”
Ribuan orang diperkirakan akan menghadiri drama Passion di Manchester yang menghadirkan sebuah paduan suara gospel, 120 pemain sandiwara dan dibantu oleh 80 panitia dan sukarelawan lain.
Kreator acara tersebut Nakib Narat, seorang penulis naskah drama dari Chorlton berkata: “Alex adalah seorang Kristen yang sangat baik, sopan dan tulus.”
“Aneh bahwa gagasannya dianggap cemerlang namun seakan mengurangi pesan dari drama Passion, yaitu mengenai mengasihi sesama dan mengampuni sesama.”
“Terlihat terlalu komersial. Dengan £750 (Rp13 juta) itu jumlah yang sangat besar.” [BBC]
sumber http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah-39511496