Diakonia.id –
Engkau memiliki alasan yang baik untuk “membenci kejahatan,” hanya dengan memikirkan kerusakan apa yang telah dikerjakannya terhadap engkau. Oh, keburukan sedunia sudah dibawa dosa ke dalam hatimu! Dosa membutakan engkau sehingga engkau tidak dapat melihat keindahan Sang Juruselamat; dosa membuat engkau tuli sehingga engkau tidak dapat mendengar undangan lembut Sang Penebus. Dosa mengarahkan kakimu ke dalam jalan kematian, dan menuangkan racun ke dalam setiap sumber keberadaan engkau; dosa mencemarkan hatimu, dan membuatnya “lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu.” [Yeremia 17:9] Oh, makhluk apakah engkau, saat kejahatan menyelimuti, sebelum anugerah ilahi menyela! Engkau menjadi pewaris murka sama seperti yang lain, engkau “menuruti kebanyakan orang melakukan kejahatan.” [Keluaran 23:2] Begitulah kita semua; tetapi Paulus mengingatkan kita, “tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.” [1 Korintus 6:11] Kita memiliki alasan baik, memang, untuk membenci kejahatan bila kita melihat ke belakang dan menjejaki kerjanya yang mematikan. Kejahatan tersebut akan merusak kita, sehingga jiwa kita bisa hilang kalau saja cinta kasih Mahakuasa tidak turut campur untuk menebus kita. Bahkan sekarang kejahatan adalah musuh yang aktif, yang berjaga-jaga terus untuk menyakiti kita, dan menarik kita untuk dimusnahkan. Oleh karena itu “bencilah kejahatan,” O orang-orang Kristen, kecuali engkau menginginkan masalah. Jika engkau mau menaburi jalanmu dengan duri-duri, dan menanam jeruju pada bantal kematian, maka abaikan “bencilah kejahatan:” tetapi jika engkau mau hidup bahagia, dan mati dengan damai, maka berjalanlah di dalam kekudusan, membenci kejahatan, sampai pada akhirnya. Jika engkau benar-benar mengasihi sang Penyelamat, dan mau memuliakan-Nya, maka “bencilah kejahatan.” Kita tahu bahwa dalam orang Kristen cinta akan kejahatan tidak ada obatnya selain hubungan yang berlimpah dengan Tuhan Yesus. Berdiam lama dengan Dia, maka mustahil bagimu untuk berdamai dengan dosa.
RENUNGAN HARIAN (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).
Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.