• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Analisis & Opini

ORISINALITAS CALEG

Diakonia Indonesia by Diakonia Indonesia
24 March 2019
in Analisis & Opini, Kebangsaan, Umum
0
TIDAK HARUS DIHUKUM
63
SHARES
331
VIEWS

Oleh: Gurgur Manurung

Menjelang pesta demokrasi kita bulan April 2019 gambar para Calon Legislatif (Caleg) bergelantungan di pinggir jalan, di pintu rumah-rumah, dan diberbagai tempat umum. Gambar-gambar itu cukup mengganggu pemandangan. Para Caleg itu seperti berlomba kreatif mempercantik gambarnya. Banyak juga yang mengabaikan aturan. Sisi positifnya, geliat bisnis percetakan baliho, kartu nama, dan tukang pasang baliho mendapat suntikan dana segar

Dari Baliho, atau alat-alat peraga yang ditunjukkan banyak tulisan yang bersifat pesan. Ada pesan yang baik dan ada yang konyol, pesan yang mendidik dan pesan pembodohan politik.

Berbagai gaya dipertontonkan di Baliho. Mulai dari gaya alamiah hingga gaya tegang alias marsitoltol dalam bahasa Batak. Marsitoltol itu adalah gaya susah senyum.

Dari pesan yang dituliskan di Baliho atau pesan di berbagai alat peraga kampanye dapat kita nilai Caleg itu cerdas atau tidak. Bisa juga pesan itu dari konsultan politik atau dari pikiran para caleg.

Karena ada pesan dari konsultan, maka kita juga hati-hati menilai apakah pesan itu ciri pemikiran, tindakan, atau orisinalitas caleg. Karena itu kita harus mengenali para caleg dengan baik.

Pesan-pesan Caleg yang termasuk pembodohan politik adalah melibatkan orang lain di luar dirinya. Misalnya, Caleg DPR Provinsi ditulis Jahorman, anak dari Pandoltuk, menantu dari Tolpus, suami dari Japikkir, dan nama keluarga lain yang dianggap bisa mendulang suara baginya.

Pesan seperti ini merupakan gambaran dari Caleg yang tidak percaya diri dan menghilangkan orisinalitas diri. Pesan yang tidak mendidik bagi Caleg itu sendiri dan perkembamgan demokrasi kita. Sejatinya Caleg itu seorang pejuang yang ciri-cirinya adalah orisinalitas perjuangannya. Misalnya, selama ini pejuang anak disabilitas, pejuang tolerasi, pejuang rakyat terpinggirkan, pejuang bagi petani, pedagang kaki lima, pejuang lingkungan, pejuang masyarakat adat, dan lain sebagainya.

Dari pesan yang mengandalkan orang lain seperti nama orang tua, mertua, istri/suami dan berbagai orang yang dekat dengannya menggambar caleg itu hanya memanfaatkan keadaan untuk kekuasaan. Sikap ini akan memperburuk demokrasi kita. Tidak ada yang bisa diharapkan dari Caleg semacam ini. Sebab, Caleg semacam hanya memikirkan dirinya. Padahal Caleg itu diharapkan memperjuangkan keadilan bagi konstituennya.

Masyarakat harus sadar, Caleg inilah yang bertugas untuk mengurusi rakyat. Apapun masalah rakyat, rakyat duduk manis sebab ada wakilnya untuk mengurusi dirinya

Politisi adalah tempat pengaduan bagi persoalan rakyat. Bagaimana mungkin rakyat mengadu kepada politisi yang tidak paham tugasnya. Apakah si Caleg ini kelak mengadu kepada ayah, istri/suami, mertua atau siapapun yang ditulis di Baliho atau alat peraga itu?.

Dari gambaran yang saya sampaikan ini jelaslah kita butuh anggota legislatif di Kabupaten/Kota, Provinsi, Pusat dan anggota DPD yang orisinil.

Sebab, banyak Caleg sekarang memanfaatkan jaringan bisnis orangtua, keluarga, sahabat, dan lain sebagainya. Tidak ada ciri orosinalitas Caleg. Ini namanya oportunistik. Tidak ada yang bisa diharapkan dari seorang oportunis.

Demokrasi kita akan lebih baik jika Calegnya orisinil seperti cerdas, rendah hati, petarung bagi keadilan, gesit, dan memahami demokrasi dengan baik. [indovoices.com]

#gurmanpunyacerita

Join @idDiakonia on Telegram
Previous Post

TIDAK HARUS DIHUKUM

Next Post

Menemukan Makna Natal Ditengah Dinamika dan Tantangan Kebangsaan

Next Post
Menemukan Makna Natal Ditengah Dinamika dan Tantangan Kebangsaan

Menemukan Makna Natal Ditengah Dinamika dan Tantangan Kebangsaan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment
No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 1 other subscriber

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Service funding support: BCA 2100103331 (Sunardo Panjaitan)

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Berita
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Filsafat
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2025 diakonia.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2025 diakonia.id