Menurut analisis data yang dilakukan lembaga kajian ini, gabungan faktor keluarga muda dan tingginya tingkat kesuburan membuat bayi yang lahir di keluarga Muslim antara tahun 2030-2035 diperkirakan mencapai 225 juta, sementara bayi yang lahir dari orang tua Kristen sekitar 224 juta.
“Pada periode 2055-2060, bayi yang lahir di keluarga Muslim 232 juta, sementara di keluarga Kristen angkanya 226 juta,” kata Pew.
Data tahun 2015 memperlihatkan, dari 7,3 miliar penduduk dunia, sekitar sepertiganya memeluk Kristen (31%). Muslim menduduki proporsi terbesar kedua dengan 1,8 miliar atau setara dengan 24% dari populasi global.
(Hak atas foto: AFP)
Antara 2015-2060, jumlah penduduk dunia diperkirakan meningkat 32% menjadi 9,6 miliar jiwa.
Selama periode ini, jumlah penduduk Muslim meningkat pesat dengan bertambah 70%.
Perubahan geografis
Jumlah pemeluk Kristen meningkat 34%, sedikit di atas laju pertambahan penduduk dunia namun jauh lebih lambat jika dibandingkan dengan pertambahan pemeluk Islam.
Saat ini, sebagian besar Muslim tinggal di kawasan Asia dan Pasifik, seperti di Indonesia, India, Pakistan, Bangladesh, Iran, dan Turki.
Indonesia memegang predikat sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, tapi predikat tersebut akan diambil alih oleh India pada 2050, kata tim peneliti Pew.
Disebutkan juga bahwa konsentrasi penduduk Muslim akan beralih dari kawasan Asia dan Pasifik ke Afrika dalam beberapa dekade ke depan.
Secara khusus, pertambahan penduduk Muslim terjadi di kawasan Afrika Sub-Sahara, yang disebabkan oleh tingginya tingkat kesuburan.
Pada 2040, kenaikan alamiah penduduk Muslim di Afrika Sub-Sahara lebih tinggi dari Asia. [BBC]