Diakonia.id -Secara sederhana, bagi pengikut Yesus Kristus doa adalah cara yang terbaik untuk berkomunikasi dengan Allah. Doa adalah sarana percakapan tiap hari dengan Dia yang menciptakan kita. Pentingnya komunikasi tiap hari melalui doa harus kita tekankan seberat-beratnya. Adalah penting untuk diutarakan bahwa hal ini diulangi sebanyak 250 kali dalam Alkitab. Jadi, mengapa doa tiap hari itu penting? Pertama, doa memberi kita kesempatan untuk menceritakan semua aspek dari kehidupan kita dengan Allah. Kedua, doa tiap hari memberi kita kesempatan untuk menyampaikan rasa bersyukur kita atas semua penyediaan-Nya. Ketiga, doa tiap hari menyediakan peluang untuk mengakui dosa kita dan meminta pertolongan untuk mengatasinya. Ke-empat, doa tiap hari adalah tindakan ibadah dan ketaatan. Dan akhirnya, doa tiap hari adalah cara mengakui siapakah yang berkendali atas kehidupan kita. Mari kita pelajari setiap aspek dari doa secara mendalam.
Doa memberi kita kesempatan untuk menceritakan semua aspek dari kehidupan kita dengan Allah. Situasi dan kondisi kehidupan kita berubah tiap hari. Malahan, situasi kita dapat berubah dari baik menjadi buruk dan semakin buruk dalam waktu sangat singkat. Allah mengundang kita untuk menyampaikan keprihatinan kita pada-Nya supaya Ia mengurusnya dan memberkati kita. Ia juga mengundang kita untuk menyampaikan sukacita dan kemenangan kita dengan-Nya. Yeremia 33:3 menyatakan, “Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui.” Allah ingin supaya kita berseru pada-Nya supaya Ia dapat menjawab doa kita. Ia juga ingin membagikan berkat-berkat luar biasa yang mungkin terlewatkan jika kita tidak berseru kepada-Nya dalam doa. Dan pada akhirnya, Yakobus 4:8 mengajar, “Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu.” Allah ingin supaya kita selalu dekat dengan-Nya.
Doa tiap hari memberi kita kesempatan untuk menyampaikan rasa bersyukur kita atas semua penyediaan-Nya. Bukanlah rahasia bahwa kita perlu memanjatkan syukur pada Tuhan atas segala pemberian-Nya dan atas segala perbuatan-Nya untuk kita. Kebaikan dan kasih-Nya perlu kita sadari dan kita syukuri setiap hari. Di dalam 1 Tawarikh 16:34, kita diperintah “bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik; kasih-Nya kekal abadi.” Pemazmur berseru dalam Mazmur 9:1, “Dengan sepenuh hati aku mau bersyukur kepada-Mu, TUHAN, dan mewartakan karya-Mu yang mengagumkan.” Kita berdoa setiap hari untuk mengakui kesetiaan-Nya dan penyediaan-Nya yang berlimpah dalam kehidupan kami.
Doa tiap hari menyediakan peluang untuk mengakui dosa kita dan meminta pertolongan untuk mengatasinya. Baik disengaja ataupun tidak, kita melakukan dosa setiap hari. Sebagai pengikut Yesus Kristus, apa yang perlu kita lakukan? Alkitab telah menjelaskan: “Lalu aku mengakui dosaku kepada-Mu, kesalahanku tak ada yang kusembunyikan. Aku memutuskan untuk mengakuinya kepada-Mu, dan Engkau mengampuni semua dosaku” (Mazmur 32:5). Beritahu kepada Allah apa yang telah Ia ketahui, setiap hari. Seringkali umat Kristen menjalani hari-hari mereka dengan beban dosa yang belum diakui, yang menghambat hubungan mereka dengan Yesus Kristus. Kita perlu menundukkan diri kita setiap hari kepada-Nya dan meminta pengampunan-Nya dalam doa. Satu manfaat lain dari doa tiap hari adalah meminta diberi kekuatan untuk mengakui dosa kita. Allah saja yang dapat membantu kita berpaling dari dosa, dan, demi mendapatkan pertolongannya, Ia perlu mendengar seruan pertobatan kita.
Doa tiap hari adalah tindakan ibadah dan ketaatan. Ayat terbaik yang memerintahkan supaya kita berdoa setiap hari ditemukan dalam 1 Tesalonika 5:16-18: “Hendaklah kalian selalu bergembira, dan berdoalah senantiasa. Dalam segala keadaan hendaklah kalian bersyukur, sebab itulah yang Allah inginkan dari kalian sebagai orang yang hidup bersatu dengan Kristus Yesus.” Allah menghendaki supaya anak-anakNya bersyukur pada-Nya, berdoa pada-Nya, dan bersukacita dalam-Nya. Berdoa senantiasa berarti kita menjadikan doa sebuah kebiasaan yang tak kunjung usai. Doa adalah tindakan beribadah karena dengan berdoa pada-Nya kita sedang menunjukkan betapa kita mengasihi-Nya. Doa tiap hari adalah tindakan ketaatan yang menyenangkan Tuhan karena perintah-Nya kita taati.
Doa tiap hari adalah cara mengakui siapakah yang berkendali atas kehidupan kita. Sebagai umat Kristen, kita tahu siapa sebenarnya yang berkuasa. Allah yang berdaulat. Tidak ada yang terjadi tanpa Allah mengetahuinya terlebih dahulu (Yesaya 46:9-10; Daniel 4:17). Karena Ia berdaulat di atas segala sesuatu, Ia layak kita sembah dan puji. “Engkau sungguh besar, dan berkuasa. Engkau mulia, jaya dan agung. Segala sesuatu di langit dan di bumi adalah milik-Mu. Engkau raja agung, penguasa atas segalanya” (1 Tawarikh 29:11). Allah adalah Raja agung kita dan sesuai itu Ia mengendalikan setiap aspek kehidupan kita. Tiap hari kita perlu mengakui keutamaan-Nya dalam kehidupan kita secara rendah hati dan hormat, selayaknya Raja yang agung dan mulia.
Pada akhirnya, doa adalah sesuatu yang harus ingin kita lakukan setiap hari. Sayangnya bagi banyak umat Kristen merendahkan diri dalam doa yang rutin adalah kebiasaan yang sulit diciptakan. Bagi mereka yang telah berjalan bersama Tuhan cukup lama, doa tiap hari kadang kurang menggairahkan dan kehilangan keyakinan dan sikap hormatnya. Sedewasa apapun kondisi rohani seseorang, doa seharusnya dianggap cara TERBAIK untuk berbicara kepada Allah. Bayangkan jika kita tidak berbicara dengan teman akrab kita atau keluarga kita. Sampai kapan hubungan tersebut mampu bertahan? Doa tiap hari adalah persekutuan dengan Bapa surgawi kita. Justru sangat luar biasa bahwa Allah ingin bersekutu dengan kita. Sejalan dengan ini, pemazmur bertanya, “Apakah manusia itu, sehingga Kauingat dia, siapakah dia, sehingga Kaupelihara?” (Mazmur 8:4). Doa tiap hari adalah cara yang baik untuk menangkap kebenaran yang istimewa ini dan menyadari hak istimewa yang telah Allah berikan pada kami. (gotquestions)