• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Apologetika

Bagaimana hendaknya umat Kristen memandang logika?

Diakonia Indonesia by Diakonia Indonesia
26 January 2021
in Apologetika, Belajar Alkitab, Umum
0
Kanon Alkitab
86
SHARES
451
VIEWS


Diakonia.id – Logika adalah sains menyimpulkan kebenaran melalui analisa fakta-fakta baik secara langsung (deduktif) maupun secara tidak langsung (induktif). Logika mengambil semua persangkaan, menganalisa hubungan, dan menghubungkannya dengan berbagai faktor lain, sehingga mencapai kesimpulan yang sebelumnya tidak diketahui. Logika adalah matematik yang menggunakan ide sebagai gantinya angka. Ialah seni mengenali hubungan yang ada antara ide atau gagasan yang berbeda.

Rupanya logika adalah salah satu hukum alam yang telah ditetapkan Allah dalam menciptakan alam semesta. Kemudian, Allah menciptakan manusia dengan pikiran dan kemampuan untuk bernalar. Sebagai ciptaan Allah, logika adalah hal baik yang, ketika digunakan pada tempatnya, dapat mengarahkan kita pada Allah. Sayangnya, adalah sangat mudah menyalahgunakan logika.

Sains ilmu logika menciptakan formula hubungan antara berbagai ide. Sebagaimana kasusnya dengan angka di dalam matematika, ide dapat dimasukkan ke dalam fomula sehingga kita menemukan keterkaitannya dengan ide yang lain. Argumen modern seringkali dipenuhi dengan emosi, sehingga dialog yang bermanfaat sering terhambat dan solusi tidak didapatkan. Semangat seringkali menghambat upaya pencarian kebenaran. Seringkali, kebenaran disembunyikan di balik kesalahan logis – argumentasi yang didasari logika yang salah dan penalaran yang keliru. Kesalahan logis adalah taktik gertakan, dan tidak mendukung diskusi yang menguntungkan.

Secara praktis, logika melibatkan baik formula maupun fakta. Formula menguraikan hubungan yang ada, namun harus disertai oleh ide-ide pokok yang dapat dianalisa oleh formula itu. Walaupun relatifisme seringkali menggerogoti sebagian besar asumsi dasar, sebagian besar orang masih menantikan bukti yang empiris – data yang didapatkan melalui indera mereka. Sebagian besar orang yakin di kala menyatakan “Saya ada” dan “Meja itu ada.” Logika mengambil data tersebut dan menghadirkan kebenaran yang lebih dalam. “Segala sesuatu yang mempunyai permulaan haruslah diciptakan oleh sesuatu yang lain” adalah pernyataan yg di deduksi secara logis. Analisa yang lebih dalam dapat mengungkapkan kebenaran yang lebih rumit, contohnya “Allah itu ada.”

Sayangnya, sebagian besar perdebatan melibatkan kekeliruan logis karena mereka tidak memulai dari permulan. Yakni, mereka menggunakan sangkaan yang belum dibuktikan sebagai pengganti sebuah fakta. Para pemeluk evolusi memulai dengan evolusi alami sebagai dasar argumentasi mereka karena mereka tidak mengakui kemungkinan adanya mujizat. Banyak agama yang menolak bahwa Yesus adalah Allah yang menjadi manusia, menolak karena mereka memulai dari Gnostikisme (semua jasmani bersifat jahat; semua rohani bersifat baik). Para pemeluk sekulerisme yang bersikeras bahwa agama adalah respon naluriah terhadap ketakutan mati, bermula dari asumsi bahwa Allah tidak ada.

Kenyataannya, sebagian besar orang tidak akan dipengaruhi logika untuk mempercayai sesuatu yang bertolakan dengan keyakinan mereka. Pada umumnya, sentimen melampaui logika. Dan, walaupun Yesus maupun para rasul merupakan orang logis, logika bukanlah pendekatan yang utama mereka. Ketika Petrus menghimbau “…siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu” (1 Petrus 3:15), ia tidak bermaksud supaya kita memulai dengan argumentasi ontologis tentang keberadaan Allah. Ia bermaksud supaya kita sudah mempersiapkan kisah hubungan pribadi dengan Allah, beserta dengan harapan yang kita peroleh dari hubungan itu. Barangsiapa yang mendasari kepercayaannya pada perasaan tidak akan dapat mengikuti dialog yang logis. Logika, jika digunakan oleh seorang apologis, adalah alat yang berkuasa. Namun, “bukti empiris” dari kehidupan Kristen juga sama-sama berbobot. Kita adalah “terang dunia” (Matius 5:14); walaupun kegelapan tidak menyukai terang, ia tidak dapat mengabaikan keberadaannya. Sebagaimana Paulus mengingatkan Titus, “… jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu, sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita” (Titus 2:7-8). (gotquestions)

Join @idDiakonia on Telegram
Tags: AlkitabLogika
Previous Post

Apakah agama merupakan candu bagi masyarakat?

Next Post

Apakah yang dimaksud doktrin mengenai iluminasi Alkitab itu?

Next Post
Kanon Alkitab

Apakah yang dimaksud doktrin mengenai iluminasi Alkitab itu?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment
No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 1 other subscriber

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Service funding support: BCA 2100103331 (Sunardo Panjaitan)

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Berita
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Filsafat
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2025 diakonia.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2025 diakonia.id