• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Apologetika

Mengapa begitu banyak umat Kristen tidak memiliki sudut pandang yang alkitabiah?

Diakonia Indonesia by Diakonia Indonesia
8 January 2021
in Apologetika, Belajar Alkitab, Umum
0
Kanon Alkitab
72
SHARES
378
VIEWS


Diakonia.id – Sudut pandang seseorang terhadap dunia tidak berbeda dari konsepnya tentang dunia, menurut Alkitab. Ialah sistem kepercayaan seorang Kristen mengenai makna kehidupan, sifat Allah, sumber kebenaran, dan berbagai konsep dasar lainnya. Namun seringkali umat Kristen tidak mempunyai sudut pandang alkitabiah yang konsisten. Mereka mungkin mempunyai sudut pandang alkitabiah dalam beberapa hal, tapi tidak dalam semua halnya.

Ada berbagai alasan mengapa ada umat Kristen yang tidak mempunyai sudut pandang dunia yang alkitabiah:

1) Mereka tidak mengetahui ajaran Alkitab. Mereka tidak mengetahui Firman. Jika seseorang tidak memahami apa yang diajarkan Alkitab mengenai keramatnya kehidupan manusia, sebagai contoh, adalah sulit bagi mereka untuk memeluk prinsip yang alkitabiah mengenai hal itu. Bagi mereka yang tidak tahu, pengetahuan adalah kuncinya.

2) Mereka menolak ajaran tertentu dalam Alkitab. Jika seorang Kristen tidak mempercayai apa yang tertulis dalam Alkitab, maka tentunya mustahil baginya memiliki konsep dunia yang alkitabiah. Bagi mereka yang berseberangan dalam hal ini, pertobatan adalah kuncinya.

3) Ada mereka yang lebih mempedulikan apa kata dunia dibandingkan apa kata Allah. “Takut kepada orang mendatangkan jerat, tetapi siapa percaya kepada TUHAN, dilindungi” (Amsal 29:25). Seorang percaya yang memandang dunia menurut lensa Alkitab akan menyadari dirinya tidak berasal dari dunia. Yesus berkata, “Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu” (Yohanes 15:19; baca juga Yohanes 17:14). Ketika seorang mulai berkompromi dengan pemikiran dunia, maka fokusnya pada perspektif Allah akan kabur. Bagi mereka yang takut, keteguhan hati adalah kuncinya.

4) Komitmen mereka terhadap Kristus suam-suam kuku. Sama-halnya dengan gereja di Laodikia, mereka “tidak dingin dan tidak panas” (Wahyu 3:15), tanpa keinginan membela Kristus. Bagi mereka yang suam-suam kuku, komitmen adalah kuncinya.

5) Mereka telah dipengaruhi oleh dusta-dusta dunia. Sejak jaman Adam dan Hawa, Setan telah menggunakan kemampuannya untuk menipu dan membingungkan (Kejadian 3:1-7; Wahyu 12:9). Salah satu senjata pamungkas Setan ialah dusta bahwa Alkitab adalah kitab mitos, yang penuh dengan kesalahan dan tak dapat dipercaya. Setan ingin meyakinkan umat manusia bahwa Alkitab sudah tidak relevan lagi, dan bahwa hukum dan prinsipnya sudah tidak berlaku. Banyak orang di dalam gereja telah dipengaruhi oleh ide tersebut. Bagi mereka yang tertipu, ketajaman adalah kuncinya.

6) Keteguhan mereka telah dilemahkan oleh situasi dan kondisi, dan mereka ragu akan janji-janji Allah. Di dalam Matius 14, ketika Petrus berjalan ke luar perahu untuk berjalan di atas air, ia sedang menunjukkan sudut pandang alkitabiah: Yesus adalah sumber segala kuasa. Akan tetapi, ketika Petrus mengalihkan perhatiannya pada laut yang diombang-ambingkan badai, sudut pandangnya berubah: barangkali ombak itu lebih kuat daripada Yesus. Bagi mereka yang ragu, iman adalah kuncinya.

Demi mempertahankan sudut pandang yang alkitabiah kita harus kembali ke Alkitab dan memegang erat-erat janji Allah kepada kita, karena dunia tidak menawarkan apapun juga (Lukas 9:25; Yohanes 12:25; Matius 6:19). (gotquestions)

Join @idDiakonia on Telegram
Tags: AlkitabKebenaranSudut Pandang
Previous Post

Apakah seharusnya orang Kristen mempelajari filsafat?

Next Post

Dua Terduga Teroris di Makassar Terlibat Bom Gereja Filipina

Next Post
Dua Terduga Teroris di Makassar Terlibat Bom Gereja Filipina

Dua Terduga Teroris di Makassar Terlibat Bom Gereja Filipina

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment
No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 1 other subscriber

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Service funding support: BCA 2100103331 (Sunardo Panjaitan)

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Berita
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Filsafat
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2025 diakonia.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2025 diakonia.id