Diakonia.id – Gereja Katolik Roma di Italia belum diperbolehkan menggelar misa meski pemerintah setempat sudah menyusun rencana pengangkatan lockdown Corona. Oleh karenanya, Gereja Katolik Roma mengirimkan surat protes ke pemerintah Italia dan menuntut penjelasan.
“Kami tidak bisa menerima kebebasan beribadah dibatasi seperti itu,” ujar pernyataan pers Gereja Katolik Roma sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 27 April 2020.
Tidak hanya protes ke pemerintah setempat, Gereja Katolik Roma juga merasa dikhianati. Mereka bahkan menduga pemerintah Italia dengan sengaja mengecualikan misa gereja dari rencana pengangkatan lockdown virus Corona (COVID-19)
Di luar gereja, protes datang dari Menteri Kekekeluargaan dan Keadilan Peluang, Elena Bonetti. Bonetti mempertanyakan keputusan Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte karena ketika misa Gereja Katolik Roma dikecualikan, hal serupa tidak dialami oleh museum.
“Jadi, kita bisa dengan aman mengunjungi museum, namun tidak bisa dengan aman mengikuti misa? Itu keputusan yang tidak masuk akal dan harus diubah,” ujar Bonetti.
Pemerintah Italia mengaku sudah menerima protes dari para pendeta Gereja Katolik Roma. Mereka berjanji akan segera membuat keputusan soal kelanjutan ibadah bersama selama pengangkatan lockdown bertahap. Sebagai catatan, selama ini gereja di Italia diperbolehkan buka, namun tidak boleh menggelar misa.
“Kami akan mempelajari masalah ini dan mencari cara paling aman agar rakyat bisa mengikuti misa sesegera mungkin,” ujar pernyataan pers Pemerintah Italia.
Hingga berita ini ditulis, Italia tercatat memiliki 197.675 kasus dan 26.644 korban meninggal akibat virus Corona (COVID-19).
Adapun Italia direncanakan mengangkat lockdownnya secara bertahap per 4 Mei nanti. Target mereka, lockdown bisa sepenuhnya terangkat pada 1 Juni jika tak ada halangan.
ISTMAN MP | REUTERS | TEMPO