• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Renungan

Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah. [Lukas 22:44]

Diakonia Indonesia by Diakonia Indonesia
23 March 2025
in Renungan
0
68
SHARES
360
VIEWS

Diakonia.id –

Tekanan mental yang timbul dari pergumulan Tuhan kita dengan cobaan, begitu memaksa tubuh-Nya gempar dengan tidak wajar, sehingga pori-pori-Nya menitikkan banyak darah yang jatuh ke tanah. Ini membuktikan betapa luar biasa beban dosa yang saat itu mampu menghancurkan Sang Juruselamat sehingga titik-titik darah-Nya tersuling keluar! Ini menunjukkan kuat perkasa cinta-Nya. Adalah pengamatan yang sangat cantik dari Isaac Ambrose tua bahwa getah yang dicucurkan dari pohon tanpa dipotong terlebih dahulu selalu adalah yang terbaik. Pohon bunga pacar yang berharga ini menghasilkan rempah-rempah yang paling manis ketika terluka oleh cambuk yang bersimpul-simpul, juga ketika ditusuk paku di salib; tapi lihat, pohon itu memberikan rempah-rempah yang terbaik saat tidak ada cambuk, paku, maupun luka. Ini menyatakan penderitaan Kristus itu sukarela, karena tanpa tombak pun darah mengalir deras. Tidak perlu menaruh lintah, atau menyayat dengan pisau; darah-Nya mengalir secara spontan. Tidak perlu para penguasa berteriak, “Berbual-buallah, hai sumur!” [Bilangan 21:17] dari-Nya sendiri darah menyembur seperti aliran merah kirmizi. Jika seseorang menderita kesakitan batin yang besar, rupanya darah bergegas menuju jantung. Pipi menjadi pucat; rasanya seperti ingin pingsan; darah mengalir ke dalam seolah-olah ingin memelihara manusia batiniah saat seorang manusia melewati ujian. Tapi lihat Juruselamat kita dalam penderitaan-Nya; Dia sama sekali tidak mementingkan diri, bahwa kesakitan-Nya alih-alih membuat darah-Nya menuju ke jantung untuk memelihara diri-Nya sendiri, kesakitan itu justru mendorong darah ke luar untuk memerciki bumi. Penderitaan Kristus, yang sampai-sampai membuat-Nya tertuang ke tanah, menggambarkan kepenuhan persembahan yang Ia beri kepada umat manusia.

RENUNGAN HARIAN (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).

Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.

Join @idDiakonia on Telegram
Previous Post

Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa. [Matius 26:39]

Next Post

Karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. [Ibrani 5:7] [1]

Next Post

Karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. [Ibrani 5:7] [1]

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment
No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 1 other subscriber

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Service funding support: BCA 2100103331 (Sunardo Panjaitan)

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Berita
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Filsafat
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2025 diakonia.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2025 diakonia.id