Diakonia.id – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri terus bergerak meringkus para terduga teroris di berbagai wilayah Indonesia sepanjang tahun ini.
Hingga Maret ini, setidaknya sudah ada ratusan teroris yang berhasil dicokok di berbagai daerah di Indonesia.
Pada 6 Januari lalu, tim Densus 88 menangkap 20 terduga teroris kompleks di Villa Mutiara Biru 11, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanayya, Makassar. Mereka diketahui berasal dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Dari 20 terduga teroris, dua di antaranya sempat melakukan perlawanan sehingga dilakukan penembakan oleh anggota dan meninggal dunia. Keduanya yakni MR (44) dan SA (22).
Kedua terduga teroris ini diketahui menyatakan baiat atau sumpah setia kepada khilafah ISIS pda 2015 di pondok pesantren Arridho pimpinan ustaz Basri yang meninggal dunia di Lapas Nusakambangan terkait kasus teroris.
MR dan SA juga melakukan kajian khusus pendukung daulah di villa mutiara biru dan Yayasan Arridho. Lalu, di tahun 2016 juga akan berangkat ke Syuriah namun dibatalkan di bandara Soekarno Hatta.
Mereka juga diketahui terlibat pengiriman dana ke pelaku bunuh diri di gereja katedral Zolo, Philipina. Terakhir, pada Oktober 2020, MR dan SA juga rutin melakukan latihan menembak dan naik gunung.
Pada akhir Januari, Densus 88 kembali meringkus lima terduga teroris di wilayah Aceh. Kelimanya yakni RA (41), SA (30), UM alias AZ alias TA (35), SJ alias AF (40), serta MY (46). Dari lima orang itu, SJ alias AF diketahui merupakan pegawai yang berdinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Timur.
Lima terduga teroris ini diduga terlibat dalam jaringan Bom Polrestabes Medan dan terafiliasi dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Mereka juga diduga terlibat dalam pembuatan bom jaringan teroris yang ditangkap di wilayah Riau.
Tak hanya itu, kelompok ini juga berencana untuk membuat bom yang akan dijadikan sebagai bahan aksi teror di wilayah Aceh. Kelima terduga teroris ini disebut juga memiliki rencana berangkat ke Afghanistan dan bergabung dengan kelompok ISIS.
Kemudian pada Februari, Densus 88 menangkap sejumlah terduga teroris di tiga daerah Kalimantan Barat yaitu di Kota Pontianak, Kubu Raya, dan Kota Singkawang.
Masih di bulan yang sama, 22 terduga teroris ditangkap Densus 88 di wilayah Jawa Timur. Mereka teridentifikasi sebagai kelompok Fahim dan diduga turut terafiliasi dengan Jamaah Islamiyah (JI).
Densus 88 terus bergerak dan menangkap total 22 orang terduga teroris di Jakarta, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Puluhan terduga teroris yang ditangkap ini diduga terafiliasi dengan jaringan Jemaah Islamiyah (JI). Penangkapan ini merupakan hasil pengembangan operasi yang dilakukan Densus 88 di wilayah Jawa Timur.
Dari penangkapan itu, Densus mengamankan 31 kotak amal yang diduga untuk mendanai jaringan terorisme.
“Dugaannya (pendanaan terorisme), 31 kotak amal di 13 titik di Tanjung Balai. Sudah diamankan oleh Densus,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi saat dihubungi, Rabu (24/3).
Hadi tidak menjelaskan berapa jumlah uang yang diamankan dari kotak amal itu. Ia hanya menyebut, kotak amal diamankan bukan di masjid, melainkan di sejumlah tempat. Lebih lengkapnya, kata dia, menunggu yang akan dirilis Mabes Polri.
Terakhir, Densus 88 menangkap satu terduga teroris berinisial AM di Perumahan Islamic Village Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten pada Rabu (24/3) sekitar pukul 07.45 WIB.
(dis/kid)