Diakonia.id – Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Utara menyiagakan personel bersenjata di pintu masuk markas untuk mengetatkan pengamanan pasca-peristiwa masuknya terduga teroris ke dalam Markas Besar Polri pada Rabu (31/3) sore.Selain itu, Kepala Polres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Guruh Arif Darmawan mengatakan pihaknya juga meningkatkan penjagaan lingkungan dengan menyebarkan personel yang menyamar.
“Kami sebar semua anggota berpakaian preman dan peningkatan patroli juga anggota penjagaan dengan bersenjata lengkap, tentunya untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan,” ujar Guruh saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta Utara, Rabu.
Ia mengatakan semua orang yang masuk ke markas juga diperiksa oleh personel siaga tersebut sesuai standar prosedur operasional yang ada.
Selain itu, mereka juga menyiapkan peralatan-peralatan yang dibutuhkan untuk mengantisipasi terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan.
Guruh mengatakan kegiatan peningkatan pengamanan itu sudah dilakukan di Polres maupun Polsek dan lingkungan masyarakat se-Jakarta Utara sejak beberapa hari ke belakang.
“Sudah beberapa hari belakangan ini kami perkuat dan tebalkan pengamanan memang, baik di Polres, Polsek dan lingkungan masyarakat,” kata Guruh.
Pada Selasa (30/3) kemarin, Kapolres Metro Jakarta Utara juga telah mengadakan kegiatan tatap muka dengan Satuan Pengamanan Gereja Se-Jakarta Utara dalam rangka meningkatkan keamanan dan antisipasi tindakan terorisme.
Guruh mengatakan berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia bahwa Polri harus mengutamakan tindakan pencegahan dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya.