Diakonia.id –
Umat Kristiani di seluruh dunia, tidak lama lagi akan merayakan Paskah. Paskah tahun ini yang jatuh pada, 9 April 2023, akan diperingati dan dirayakan di tengah situasi dunia yang sedang diliputi oleh berbagai pergumulan.
Tantangan berat yang dihadapi oleh umat manusia dewasa ini antara lain adalah ancaman krisis ekonomi global berkaitan dengan perang di Eropa antara Rusia dan Ukraina. Demikian juga bencana alam yang terjadi di beberapa negara, seperti gempa bumi di Turki yang menewaskan ribuan orang, banjir dan angin topan yang melanda negara-negara yang ada di Asia, Eropa dan Amerika.
Di negara kita sendiri Indonesia, kita bersyukur karena bangsa kita sudah pulih dari pandemi covid-19, sehingga aktivitas ekonomi mulai tumbuh. Namun krisis global yang sedang melanda dunia, dampaknya juga terasa di negara kita. Dalam kondisini ini kita juga akan menghadapi agenda nasional lima tahunan, yaitu pesta demokrasi pemilihan Presiden dan Legislatif 2024, yang sudah mulai terasa geliatnya saat ini, yang menimbulkan potensi konflik, dan disintegrasi bila tidak disikapi dengan Arif dan bijaksana. Sementara dibeberapa daerah juga terjadi bencana alam yang membuat rakyat semakin menderita dan terpuruk.
Di tengah situasi itulah umat Kristiani akan merayakan Paskah. PGI dan KWI telah menetapkan tema Paskah adalah: “Ia mendahului kamu ke Galilea; Jangan Takut!” (Matius 28:7, 10)
Paskah adalah Peristiwa kebangkitan/kemenangan Kristus atas kuasa maut (kuasa kegelapan). Peristiwa Paskah sesungguhnya membebaskan manusia dari segala ketakutan, kekuatiran dan frustrasi, sebab maut sudah di kalahkan oleh kebangkitan Kristus (I Kristus 15:55 dan 57).
Yesus yang bangkit dari kematian, memulihkan iman murid-murid-Nya. Seperti kesaksian Injil Matius”: “Dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului kamu ke Galile”. Maka kata Yesus kepada mereka: “Jangalah takut” (Matius 28:7 dan 10).
Dalam konteks itu, perayaan Paskah umat Kristiani memberikan kekuatan dan harapan bagi umat manusia untuk bangkit dari keterpurukan dan penderitaan. Sehingga kita memiliki optimisme menjalani hari-hari kedepan bersama Kristus yang bangkit.
Oleh: Pdt. Dr. Arnold A. Abbas