Diakonia.id –
Nuh dikunci sehingga terpisah dari seluruh dunia dengan tangan kasih ilahi. Pintu pemilihan bertujuan untuk memisahkan kita dari dunia yang berada di bawah tangan si jahat. Kita bukan dari dunia sama seperti Tuhan Yesus bukan dari dunia. Kita tidak bisa masuk ke dalam dosa, kesenangan, dan apa yang dikejar orang banyak; kita tidak dapat bermain bersama anak-anak gelap di jalanan Pekan Raya Kesia-siaan, karena Bapa surgawi kita telah mengunci kita. Nuh dikunci bersama dengan Allahnya. “Masuklah ke dalam bahtera,” adalah undangan dari Allah, yang dengan jelas Ia tunjukkan bahwa Ia bermaksud untuk tinggal di dalam bahtera bersama dengan pelayan-pelayan dan keluarga-Nya. Demikian mereka yang terpilih tinggal di dalam Tuhan dan Tuhan di dalam mereka. Orang-orang yang berbahagia yang dikunci dalam lingkaran yang juga memuat Allah Tritunggal dalam tiga pribadi-Nya, Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Janganlah kita menjadi lalai atas panggilan anugerah, “Mari bangsaku, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintumu sesudah engkau masuk, bersembunyilah barang sesaat lamanya, sampai amarah itu berlalu.” [Yes 26:20] Nuh sangat terkunci sehingga si jahat tidak dapat mencapainya. Air bah malah mengangkatnya ke arah surga, dan angin malah melayangkan Nuh sesuai jalur yang seharusnya. Di luar bahtera semuanya hancur, tetapi di dalam semuanya tenang dan damai. Tanpa Kristus, kita binasa, tetapi di dalam Yesus Kristus ada keamanan sempurna. Nuh sangat terkunci sehingga ia tidak memiliki keinginan untuk keluar, dan mereka yang di dalam Yesus Kristus berada di dalam-Nya selama-lamanya. Mereka tidak perlu pergi keluar selamanya, oleh karena kesetiaan abadi telah mengunci mereka didalamnya, dan kedengkian neraka tidak dapat menarik mereka keluar. Pemimpin Rumah Daud telah mengunci dan tidak ada seorangpun dapat membukanya; dan ketika pada hari terakhir sebagai Pemimpin Rumah, sekali Ia bangkit dan mengunci pintu, seorang profesor pun sia-sialah mengetuk, dan berteriak Tuhan, Tuhan bukakanlah bagi kami, karena pintu yang mengunci gadis perawan yang bijaksana di dalamnya adalah pintu yang juga mencegah masuk orang bodoh selamanya. Tuhan, dekaplah aku di dalam rahmat-Mu.
RENUNGAN HARIAN (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).
Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.