• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Umum

ALLAH TIDAK BERUBAH, KITA YANG BERUBAH

Diakonia Indonesia by Diakonia Indonesia
2 January 2020
in Umum
0
ALLAH TIDAK MENGANGGAP KESALAHAN KITA SEBAGAI HAL YANG SALAH
68
SHARES
358
VIEWS


Diakonia.id – Allah tidak pernah berubah. Yesus Kristus tak berubah, Ia sama kemarin, hari ini dan selamanya (Ibrani 13:8). Tapi masih banyak orang mengalami kesulitan memahami ide bahwa Allah bisa mengubah CARA-NYA BERHUBUNGAN dengan kita, tanpa mengubah sifatNya.
Banyak contoh di Alkitab yang menunjukkan Allah bertindak berbeda dalam situasi yang berbeda.
Yang terutama, Allah membedakan cara berhubungan dengan kita sesuai dengan perjanjian yang berlaku.

Berikut perbandingan cara Allah bersikap sebelum dan sesudah Peristiwa Gunung Sinai (dimana Taurat turun):
Sebelum: Gunung Sinai, yang berlaku adalah perjanjian kasih karunia (the covenant of grace)
Sesudah: Gunung Sinai, yang berlaku adalah perjanjian hukum Taurat (the covenant of law-keeping)

Sebelum: Kain membunuh adiknya dan Allah melindunginya (Kejadian 4:15)
Sesudah: Orang yang melanggar Sabat (bahkan hanya mengumpulkan kayu api sekalipun), kata Tuhan “Bunuh dia” (Bilangan 15:32-36)

Sebelum: Orang Israel berseru mengeluh tentang perbudakan di Mesir dan Ia membebaskan mereka (Keluaran 3:7-8)
Sesudah: Orang Israel mengeluh kepada Tuhan tentang nasib buruk mereka dan Tuhan mengirimkan api ke perkemahan mereka (Bilangan 11:1-3)

Sebelum: Orang Israel mengeluh tentang orang Mesir dan Tuhan melepaskan mereka dari sana (Keluaran 14:11-12, 21)
Sesudah: Orang Israel mengeluh tentang orang Kanaan dan 10 orang mati kena tulah, sisanya harus menanggung kesalahan dengan berkelana 40 tahun di padang gurun (Bilangan 14:26-37)

Sebelum: Orang Israel bersungut tentang air yang pahit tak layak minum di Mara, dan Tuhan membuat air itu jadi manis (Keluaran 15:22-25)
Sesudah: Orang Israel bersungut tentang makanan dan Tuhan mendatangkan tulah yang membunuh sangat banyak orang (Bilangan 11:4-10, 31-34)

Sebelum: Bangsa Israel mengeluh tentang kekurangan makanan dan air, dan Tuhan mencukupi mereka secara supranatural (Keluaran 16, 17)
Sesudah: Bangsa Israel mengeluh tentang makanan dan minuman, dan Tuhan mengirim tulah dan ular tedung yang membunuh banyak orang (Bilangan 21:4-6)

Mungkin ada yg bingung, bagaimana Allah yang Pengasih bisa bertindak dengan cara tertentu pada suatu waktu, tapi bertindak dengan cara berbeda pada waktu lain?
Bagi yang sudah memiliki anak, anda mungkin lebih mudah mengerti.
Saat mereka kecil, anda mungkin memukul bokong mereka jika mereka nakal. Tapi saat mereka sudah besar, anda tidak lakukan itu lagi kan?
Orangtua yang SAMA punya CARA PENANGANAN yang BERBEDA atas anaknya, tergantung bagaimana cara si anak berhubungan dengan orangtuanya.
Di bawah perjanjian yang lama (old covenant), Allah memilih untuk tegas dan menahan kasihNya kepada umat Israel supaya mereka mengerti bahaya dosa dan mengerti kebutuhan mereka akan Juruselamat.

Allah selalu mengasihi kita dengan kasih yang kekal dan tanpa syarat. Ia memberkati Abraham dan berkata, “Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau dan keturunanmu turun temurun menjadi PERJANJIAN YANG KEKAL…” (Kejadian 17:7)

Kendati untuk sementara orang Israel berada di bawah perjanjian Taurat, sifat Allah yang tak berubah sesekali dapat dirasakan oleh nabi tertentu, seperti Yeremia (Yeremia 31:3) dan Yesaya (Yesaya 54:10). Juga oleh Daud, yang kendati hidup di masa perjanjian lama tapi mengerti hati Tuhan yang penuh kasih setia (Mazmur 51:1, 63:3 KJV). Itu sebabnya Allah menyebut Daud ‘orang yang dekat dihati-Ku’.

Perjanjian yang lama itu – dimana Allah memutuskan untuk membuat syarat atas kasih-Nya – sudah lama sekali berlalu.
Kita hidup di dalam perjanjian yang baru dimana kasih-Nya diperlihatkan nyata, oleh kasih karunia murni yang datang pada kita melalui Yesus Kristus.
Mau tahu berapa besar kasih Allah bagi anda?
Lihatlah Yesus yang mati dan hidup bagi anda.

[Paul Ellis: God doesn’t change, We do; 20 May, 2011]

http://escapetoreality.org/2011/05/20/same_today_forever/

*) Diterjemahkan oleh Mona Yayaschka/dailygracia

Join @idDiakonia on Telegram
Previous Post

3 TAHAP KEDEWASAAN ROHANI

Next Post

INJIL PAULUS VS INJIL YAKOBUS

Next Post

INJIL PAULUS VS INJIL YAKOBUS

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment
No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 1 other subscriber

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Service funding support: BCA 2100103331 (Sunardo Panjaitan)

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Berita
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Filsafat
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2025 diakonia.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2025 diakonia.id