Diakonia.id – Memiliki latar belakang gunung api Volcan de Agua, kota Antigua, di Guatemala, merupakan rumah bagi gereja serta bangunan bersejarah dengan gaya kolonial.
Didirikan oleh penakluk Spanyol pada awal abad ke-16, Antigua pernah menjadi ibu kota Guatemala selama lebih dari 230 tahun – sebelum digantikan oleh Guatemala City. Saat itu, ia menjadi pusat budaya, ekonomi dan politik di Amerika Tengah.
Berlokasi di dekat titik aktivitas vulkanik, Antigua sebenarnya rentan terhadap bencana alam. Ia telah banyak menderita sejak abad ke-16. Antigua harus dibangun ulang beberapa kali akibat serangkaian gempa dahsyat pada 1700-an. Pemerintah lalu memindahkan pusat pemerintahan ke Guatemala City untuk mengurangi risiko bencana.
Meskipun begitu, Antigua masa kini masih menjadi kota kolonial penuh semangat. Terdapat gereja dan reruntuhan kuno yang terawat dengan baik. Termasuk Palace of the Captains General, Gereja La Merced, dan Biara Capuchins.
Sambil menyusuri jalanan berbatu di kota ini, pengunjungi bisa mengagumi Volcan de Agua. Juga melihat-lihat bangunan kolonial abad 17 dan 18.
Bangunan di Plaza Central. (Whit Richardson/Aurora/National Geographic)
Di Plaza Central yang ramai terdapat bangunan pemerintah kolonial, air mancur bersejarah, dan taman kecil di mana wisatawan bisa merasakan kehidupan penduduk Antigua sehari-hari.
Cara menuju ke sana
Antigua sangat mudah diakses dengan bus, taksi, atau mobil dari Guatemala City dan Quetzaltenango, yang merupakan dua kota terbesar di Guatemala.
Bagaimana mengunjunginya?
Akomodasi tersedia di pusat kota Antigua, mulai dari penginapan kecil hingga besar. Kebanyakan obyek wisata sejarah Antigua terletak di alun-alun utama.
Waktu terbaik
Karena ketinggiannya, Antigua memiliki udara sejuk sepanjang tahun. Musim kemarau biasanya berlangsung dari November hingga Maret. Dan saat musim hujan, biasanya hujan hanya turun beberapa jam dalam sehari.