• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Belajar Alkitab

Apa yang Alkitab nyatakan mengenai pentingnya akuntabilitas/saling bertanggung jawab antara satu sama lain?

Diakonia Indonesia by Diakonia Indonesia
11 March 2021
in Apologetika, Belajar Alkitab, Umum
0
Apakah manusia benar-benar memiliki kehendak bebas?
66
SHARES
347
VIEWS


Diakonia.id – Ada banyak godaan di dunia pada saat ini. Setan bekerja kerja untuk menciptakan lebih banyak lagi godaan. Dalam menghadapi godaan tersebut, banyak orang Kristen mencari seorang “mitra akuntabilitas” untuk saling mendoakan dan membantu menanggung beban terkait peperangan rohani. Merupakan hal yang baik untuk memiliki saudara rohani yang dapat diandalkan ketika kita sedang menghadapi godaan.

Raja Daud sedang sendirian saja ketika Setan mencobai dia ke dalam perzinahan dengan Batsyeba (2 Sam pasal 11). Alkitab mengatakan bahwa kita berperang bukan melawan daging tetapi melawan roh; melawan kuasa dan kekuatan spiritual yang mengancam kita (Ef 6:12).Mengetahui bahwa kita berada dalam pertempuran melawan kekuatan kegelapan, kita seharusnya menginginkan sebanyak mungkin bantuan yang kita bisa dapatkan. Sesama orang-percaya harus saling bertanggung jawab sehingga satu sama lainnya dapat saling menguatkan dalam peperangan rohani ini.

Paulus mengatakan bahwa kita harus diperlengkapi dengan semua kekuatan yang dianugerahkan Allah untuk berjuang di dalam peperangan ini. “Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu” (Ef 6:13). Godaan pasti akan datang. Kita seharusnya telah bersiap.

Setan tahu kelemahan kita. Dia tahu saat-saat dimana kita sedang rentan dan mudah diserang. Dia tahu saat pasangan yang sudah menikah sedang bertengkar, salah satu dari mereka mungkin merasa kalau orang lain lebih bisa memahami dan bersimpati. Dia tahu saat seorang anak dihukum oleh orangtuanya, si anak mungkin menjadi dendam. Dia tahu saat hal-hal tidak berjalan dengan baik di tempat kerja, orang itu mungkin bisa diarahkan untuk mabuk-mabukan di bar. Di mana kita bisa mendapatkan bantuan? Kita ingin melakukan apa yang benar di mata Allah, namun kita lemah. Apa yang harus kita lakukan?

Amsal 27:17 mengatakan, “Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.” Raut wajah seorang teman merupakan ekspresi dari dorongan atau dukungan moral. Kapan terakhir kali Saudara menerima telepon dari seorang teman yang sekedar bertanya mengenai kabar Saudara? Kapan terakhir kali Saudara menelepon seorang teman dan bertanya apakah dia perlu teman bicara? Dorongan dan dukungan moral dari teman rohani kadang-kadang tidak lagi kita miliki dalam perjuangan melawan Setan. Bertanggung jawab terhadap satu sama lainnya sangat membantu dalam perjuangan ini.

Penulis kitab Ibrani menyimpulkan hal tersebut ketika ia berkata, “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat” (Ibr 10:24-25). Tubuh Kristus saling terhubung satu sama lain. Kita memiliki tugas untuk saling membangun satu sama lain. Selain itu, Yakobus menyiratkan soal akuntabilitas ini ketika ia mengatakan, “Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya” (Yak 5:16).

Akuntabilitas dapat membantu kita dalam pertempuran melawan dosa. “Mitra akuntabilitas” bisa berada di dekat Saudara untuk mendorong, menegur, mengajar, bersukacita, dan menangis bersama Saudara. Setiap orang Kristen harus mempertimbangkan untuk memiliki “mitra akuntabilitas;” yaitu orang yang bisa kita ajak berdoa, berdiskusi, curhat, dan saling mengakui dosa. (gotquestions)

Join @idDiakonia on Telegram
Previous Post

Apa yang Alkitab nyatakan mengenai kemarahan?

Next Post

Kisah Biarawati Myanmar Berlutut pada Polisi Bersenjata: Jangan Tembak Anak-anak, tapi Tembak Saya

Next Post
Kisah Biarawati Myanmar Berlutut pada Polisi Bersenjata: Jangan Tembak Anak-anak, tapi Tembak Saya

Kisah Biarawati Myanmar Berlutut pada Polisi Bersenjata: Jangan Tembak Anak-anak, tapi Tembak Saya

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment
No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 1 other subscriber

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Service funding support: BCA 2100103331 (Sunardo Panjaitan)

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Berita
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Filsafat
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2025 diakonia.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2025 diakonia.id