Diakonia.id – Argumen moralitas dimulai dari kesadaran bahwa hampir semua orang mengakui adanya kode moralitas (bahwa ada tindakan yang benar, serta tindakan yang salah). Setiap kali kita memperdebatkan kebenaran dan kesalahan, kita sedang mengungkit sebuah hukum yang lebih agung dan tidak berubah yang kita asumsikan telah diketahui dan dipelihara oleh orang lain. Kebenaran dan kesalahan menyiratkan sebuah tolak ukur atau hukum yang lebih tinggi, dan hukum tentunya telah disahkan oleh sosok pemberi hukum. Karena hukum moralitas lebih tinggi dari umat manusia, maka hukum universal ini harus dirancang oleh pemberi hukum yang universal. Perancang itulah Allah.
Dalam mendukung argumen moralitas, kita mengamati bahwa suku-suku terdalam yang terpisah dari dunia luar memelihara sebuah kode moralitas yang mirip dengan kelompok lainnya. Walaupun dalam hal sipil pasti ada perbedaan, kebajikan seperti keberanian dan kesetiaan serta sifat buruk seperti keserakahan dan sifat pengecut bersifat universal. Jika manusia bertanggung jawab atas kode moralitas seperti itu, maka tentunya akan sangat bervariasi dari satu kelompok dengan kelompok lain. Selebihnya, kode ini bukan semata rekaman tindakan manusia- karena manusia sendiri lebih sering gagal memelihara kode moralitas yang ia ketahui. Jika demikian, dari manakah asal usul ide-ide moralitas ini? Roma 2:14-15 menyatakan bahwa hukum moralitas (atau hati nurani) datangnya dari pemberi hukum agung yang lebih tinggi dari manusia. Jika memang demikian, maka wajarlah apa yang telah kita amati. Pemberi hukum itu adalah Allah.
Secara negatif, ateisme tidak menyediakan basis bagi moralitas, harapan, atau makna kehidupan. Walaupun dengan sendirinya hal ini tidak menggagalkan ateisme, namun jika penerapan praktis sebuah kepercayaan gagal jika diperhadapkan dengan realita kenyataan, maka kita harus meninggalkannya. Tanpa Allah tidak akan ada basis bagi moralitas, kehidupan, atau makna kehidupan. Namun semua ini ada, dan Allah pun juga ada. Itulah yang dimaksud oleh argumen moralitas bagi keberadaan Allah. (gotquestions)