• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Apologetika

Apakah kebenaran itu relatif?

Diakonia Indonesia by Diakonia Indonesia
6 January 2021
in Apologetika, Belajar Alkitab, Umum
0
Kanon Alkitab
70
SHARES
370
VIEWS


Diakonia.id – Ketika seorang mengatakan bahwa kebenaran itu relatif, apa yang biasanya ia maksud ialah bahwa tidak ada kebenaran yang mutlak. Ada hal yang sepertinya benar bagi Anda tetapi tidak benar bagi saya. Jika Anda mempercayainya, maka hal itu benar bagi Anda. Jika saya tidak mempercayainya, maka hal itu tidak benar bagi saya. Ketika orang melayangkan pernyataan, “Anda boleh percaya Allah itu ada, namun bagi saya Ia tidak ada,” maka mereka sedang menyatakan sentimen yang sedang populer bahwa kebenaran bersifat relatif.

Konsep “kebenaran relatif” terasa toleran dan serba terbuka. Namun, jika kita teliti secara mendalam, sebenarnya pemikiran itu tidak terbuka bagi ide lain. Dalam hakekatnya, menyatakan “Allah ada bagi Anda tetapi tidak bagi saya” adalah cara lain menyatakan bahwa konsep orang lain tentang Allah itu salah. Ada penghakiman yang terjadi. Namun sebenarnya tidak ada yang percaya bahwa semua kebenaran bersifat relatif. Tidak ada orang waras yang berkata, “Hukum gravitasi berlaku bagi Anda, tetapi tidak bagi saya,” dan lompat dari bangunan tinggi dengan yakin bahwa ia tidak akan terluka.

Pernyataan bahwa “kebenaran itu relatif” sebetulnya merupakan kalimat yang menentang diri. Dalam menyatakan, “Kebenaran itu relatif,” seseorang menyatakan sebuah kebenaran. Dan, jika semua kebenaran bersifat relatif, maka pernyataan itupun bersifat relatif – yang berarti kita tidak dapat meyakininya sebagai kebenaran yang selalu benar setiap waktu.

Tentunya ada beberapa pernyataan yang memang bersifat relatif. Sebagai contoh, “Toyota Innova adalah mobil yang paling keren” adalah pernyataan yang relatif. Seorang penggemar mobil mungkin beropini demikian, namun tidak ada standar yang dapat menjadi tolak ukur bagi faktor “keren.” Ialah hanya sebatas kepercayaan atau opini seseorang. Akan tetapi, pernyataan seperti “ada Toyota Innova perak yang diparkirkan di halaman rumah saya, dan mobil itu milik saya” tidak bersifat relatif. Yang ada hanyalah pilihan benar atau salah, berdasarkan realita obyektif. Jika Innova di halaman berwarna merah (bukan perak), maka pernyataan itu salah. Jika Innova perak di halaman itu milik orang lain, maka pernyataan itu salah – realita tidak mendukung pernyataan itu.

Secara garis besar, opini bersifat realtif. Banyak orang yang menggolongkan topik agama dan Allah ke dalam golongan opini. “Anda lebih menyukai Yesus – ya, itu baik jika itu yang Anda suka.” Apa yang dikatakan umat Kristen (dan yang diajarkan Alkitab) ialah bahwa kebenaran tidaklah relatif. Ada sebuah realita rohani yang obyektif, sama dengan adanya realita jasmani yang obyektif. Allah tidak berubah (Maleakhi 3:6); Yesus menggambarkan ajaran-Nya sebagai batu yang kokoh dan tak tergoyahkan (Matius 7:24). Yesus adalah satu-satunya jalan keselamatan, dan ini adalah kebenaran mutlak bagi setiap orang pada setiap waktu (Yohanes 14:6). Sama-halnya dengan orang yang butuh bernafas untuk hidup, manusia perlu dilahirkan kembali melalui iman di dalam Kristus guna mengalami kehidupan rohani (Yohanes 3:3). (gotquestions)

Join @idDiakonia on Telegram
Tags: AlkitabKebenaranTruth
Previous Post

Basarah PDIP Minta Negara Lebih Rangkul Ormas Moderat

Next Post

Aksi Penembakan di Gereja Texas, Satu Orang Tewas

Next Post
Aksi Penembakan di Gereja Texas, Satu Orang Tewas

Aksi Penembakan di Gereja Texas, Satu Orang Tewas

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment
No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 1 other subscriber

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Service funding support: BCA 2100103331 (Sunardo Panjaitan)

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Berita
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Filsafat
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2025 diakonia.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2025 diakonia.id