• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Apologetika

Bolehkah orang Kristen mengonsumsi antidepresan atau obat-obatan kesehatan mental lainnya?

Diakonia Indonesia by Diakonia Indonesia
17 September 2020
in Apologetika, Belajar Alkitab, Umum
0
Mengapa orang-orang Kristen tidak berpuasa sebagaimana orang-orang Muslim?
64
SHARES
337
VIEWS


Diakonia.id – Serangan panik, gangguan kecemasan, fobia, dan depresi telah mempengaruhi jutaan orang. Meskipun dunia kedokteran menganggap penyakit tersebut seringkali disebabkan gangguan jiwa seseorang, ada kalanya ketidakseimbangan kimiawi merupakan penyebabnya. Bisa juga masalah yang dipendam seseorang ikut berkontribusi pada ketidakseimbangan kimiawi yang kemudian memperpanjang dan memperberat masalahnya.

Jika memang ini yang terjadi, obat seringkali diresepkan untuk membantu mengatasi ketidakseimbangan tersebut, yang bisa membantu mengobati gejala dari penyakit psikologisnya. Apakah ini dosa? Allah telah mengijinkan pengetahuan tentang obat-obatan berkembang pesat, yang sering Allah gunakan dalam proses penyembuhan. Apakah Allah membutuhkan obat-buatan-manusia untuk menyembuhkan? Tentu saja tidak! Namun, Allah mengijinkan dunia kedokteran untuk mengalami kemajuan pesat. Tidak ada alasan yang alkitabiah bagi kita untuk tidak memanfaatkan semua kemajuan medis itu.

Namun, ada batas tipis antara menggunakan obat untuk penyembuhan dengan menjadi tergantung terus-menerus pada obat supaya bisa menjalani kehidupan sehari-hari. Kita harus mengakui Allah sebagai Tabib Agung. Hanya Allah sendiri yang memiliki kuasa untuk benar-benar menyembuhkan (Yoh 4:14). Pertama-tama dan yang terutama, kita harus mencari Allah untuk kesembuhan kita. Misalnya, obat yang digunakan untuk mengobati kasus serangan panik seharusnya hanya digunakan jika obat tersebut memungkinkan si penderita untuk menyelesaikan akar penyebab dari ketakutannya itu.

Obat bisa digunakan supaya si penderita menjadi sepenuhnya sadar. Namun, banyak penderita meminum obat supaya bisa terhindar dari usaha untuk menyelesaikan penyebab yang sebenarnya dari penyakit mereka. Ini akan menjadi bentuk penyangkalan terhadap tanggung jawabnya. Juga bisa dianggap sebagai bentuk penyangkalan terhadap kemungkinan bagi kesembuhan yang berasal dari Allah. Ini juga mungkin merupakan bentuk penyangkalan terhadap hal lain, seperti misalnya pengampunan atau penyelesaian beberapa peristiwa masa lalu yang menjadi penyebab timbulnya penyakit. Inilah yang kemudian menjadi dosa, karena pengobatan ini didasarkan pada egoisme seseorang semata.

Dengan meminum obat secara terbatas untuk mengobati gejala yang ada, kemudian mengandalkan Firman Tuhan dan melakukan konseling yang alkitabiah untuk mendorong terjadinya transformasi dalam hati dan pikiran seseorang, pada umumnya kebutuhan seseorang atas obat tertentu akan semakin berkurang. Ada beberapa orang yang tubuhnya memang membutuhkan penggunaan anti-depresan dalam jangka panjang untuk mengurangi gejala tertentu. Juga, gangguan psikologis tertentu lainnya, seperti gangguan bipolar dan skizofrenia, memerlukan penggunaan obat dalam jangka panjang, seperti halnya insulin bagi penderita diabetes.

Posisi orang-percaya di dalam Kristus telah ditetapkan. Allah juga berkarya di area-area yang bermasalah di dalam hati dan pikiran seseorang, yang menjadi penyebab penyakit tertentu. Misalnya, mengenai rasa cemas, kita dapat mempelajari apa yang Firman Tuhan nyatakan tentang itu dan bagaimana seharusnya orang-percaya menghadapinya. Membaca ayat-ayat berikut dan merenungkannya bisa menjadi obat. Firman Tuhan bisa membuat seseorang menjadi percaya diri. Juga, bisa menyediakan terang kebenaran bagi seseorang mengenai bagaimana seharusnya menjadi anak Allah (Silakan membaca Ams 29:25; Mat 6:34; Yoh 8:32; Rm 8:28-39; 12:1-2; 1 Kor 10:13; 2 Kor 10:5; Flp 4:4-9; Kol 3:1-2; 2 Tim 1:6-8; Ibr 13:5-6; Yak 1:2-4; 1 Ptr 5:7; 2 Ptr 1:3-4; 1 Yoh 1:9; 4:18-19).

Allah dapat menyembuhkan secara supernatural dan ajaib. Kita harus berdoa untuk hal tersebut. Allah juga bisa menyembuhkan melalui obat-obatan dan dokter. Kita juga harus berdoa juga untuk itu. Terlepas jalan mana yang Allah pilih, iman-percaya kita haruslah di dalam Dia saja (Mat 9:22). (gotquestions)

Join @idDiakonia on Telegram
Tags: Eskatologi
Previous Post

Hidup yang Penuh Arti, Bisakah Saya Memilikinya?

Next Post

Mudah Baper atau Takut Baper? 3 Cara Bijak Sikapi Perasaan

Next Post
Mudah Baper atau Takut Baper? 3 Cara Bijak Sikapi Perasaan

Mudah Baper atau Takut Baper? 3 Cara Bijak Sikapi Perasaan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment
No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 1 other subscriber

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Service funding support: BCA 2100103331 (Sunardo Panjaitan)

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Berita
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Filsafat
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2025 diakonia.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2025 diakonia.id