Diakonia.id – Hal yang jelas terjadi ketika Tuhan Yesus mengalami kemarahan terhadap kejadian dibait Allah. Bahkan bisa dikatakan sikap ini radikal, namun radikal disini bukan berarti membela hal yang kurang baik dan hanya mencari penilaian positif dari beberapa orang, namun hal tersebut dilakukan berlandaskan untuk memperjuangakan dan melakukan semua ajaran kebenaran. serta ayat alkitab tentang amarah juga jelas ada dalam kitab kristen.
- Matius21:12-16 mengatakan “12Lalu Yesus masuk ke BaitAllah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Iamembalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati 13danberkata kepada mereka: “Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa.Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.” 14Maka datanglahorang-orang buta dan orang-orang timpang kepada-Nya dalam Bait Allah itu danmereka disembuhkan-Nya.15Tetapi ketika imam-imam kepala danahli-ahli Taurat melihat mujizat-mujizat yang dibuat-Nya itu dan anak-anak yangberseru dalam Bait Allah: “Hosana bagi Anak Daud! ” hati merekasangat jengkel, 16lalu mereka berkata kepada-Nya: “Engkaudengar apa yang dikatakan anak-anak ini? “Kata Yesus kepada mereka: “Akudengar; belum pernahkah kamu baca: Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yangmenyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian?”.
Dari ayat tersebut kita mungkin bertanya, apakah Tuhan Yesus memiliki sifat radikal? Jawabannya sebenarnya bisa juga ia. Jawaban ia disini dikarenakan Tuhan Yesus menjalankan apa yang sudah diajarkan Bapa kepadaNya. Dengan adanya sarang penyamun dalam bait Allah jelas bukan hal yang dibenarkan dalam alkitab yang mana bait Allah ialah suci dan kudus maka tidak layak dijadikan perdagangan dalam bentuk apapun. Namun semua sikap Tuhan Yesus tersebut masuk dalam cara menghilangkan dendam menurut kristen. Bisa dikatakan jika pada saat Tuhan Yesus marah dibait suci sedikit keluar sifat jengkel, kesal, sedih bahkan bisa sedikit dalam sikap radikal. Namun sikap radikal disini dilakukan dikarenakan hal yang benar dan tidak tanpa alasan.
Kristen radikal sebenarnya bisa saja dilakukan dan terjadi dengan sendirinya pada seseorang. Namun yang perlu diperhatikan yakni yang sesuai dengan ajaran agama atau Alkitab, atau cara memelihara iman menurut agama kristen . Jangan pernah menjadi radikal hanya untuk mencari perhatian orang lain agar dipuji namun radikal yang benar-benar radikal ialah menjalankan apapun dari ajaran agama tanpa takut dengan hal yang akan terjadi kepada kita. Dalam ayat Alkitab Roma 8:31 mengatakan “Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” Dari ayat ini jelas mengajarkan jika kita memperjuangkan kebenaran Firman Allah saat ini maka kita senantiasa akan disertai oleh kuasa Tuhan Yesus. Namun hal yang kita perjuangkan jangan sampai melenceng dari ajaran agama atau ajaran yang sudah Tuhan Yesus berikan.
Ciri-Ciri Kristen Radikal
Pada kata dasarnya yakni radikal sesuai dengan kamus besar bahasa Indonesia jelas akan memiliki sebuah makna dan dalam artian global sering juga disebut dengan istilah ekstrim. Namun dalam artian sempitnya kata radikal sebenarnya sering diartikan sebagai sebuah sifat ekstrim atau keberpihakan, sikap mendukung sebuah idea tau pemikiran, baik yang dilakukan atas dasar kelompok bahkan individu. Namun jelas akan memiliki tujuan yang terfokus pada sesuatu hal. Dari penjelasan diatas bisa disimpulkan jika bisa diketahui atau kita bisa melihat dan mengetahui ciri-ciri Kristen radikal ialah, seseorang yang dengan niat serta benar-benar dalam hati dan dalam tenaga mendukung seluruh semua ajaran yang ada dalam agama terlebih dalam ajaran agama Kristen. Serta hal tersebut juga merupakan cara menjadi pribadi baik menurut kristen, yakni pribadi yang berkenan dihadapan Tuhan Yesus.
Kisten yang Radikal sebenarnya bukan hanya didapatkan dalam waktu yang singkat saja, atau kristen radikal bukan juga aliran sesat dalam agama kristen. Namun biasanya akan didapatkan seiring bertambahnya pemahaman seseorang tentang agama yang dianutnya salah satunya pemahaman dalam ajaran agama Kristen. Sifat radikal ini juga didasari akan kuatnya rasa sayang terhadap agama yang dianut serta hal tersebut juga ditambah dengan rasa hormat kepada Tuhan Yesus. Dari sikap radikal tersebut jelas akan menimbulkan beberapa pertanyaan yang mana bisa saja disampaikan orang lain maupun yang ditanyakan dalam hati masing-masing. Pertanyaan yang akan timbul biasanya sebagai berikut:
- Apakahorang Kristen harus memiliki dan menjalani radikal?
- Apakahbenar Tuhan Yesus menginginkan kita menjadi orang Kristen yang radikal?
- Apakahada dalam alkitab atau apakah alkitab mendukung dari sifat radikal?
- Apakahada pro dan kontra dari seorang Kristen yang radikal?
Pertanyaan diatas jelas sering akan kita jumpai dalam pribadi kita atau disampaikan orang lain kepada kita. Namun semua itu akan kita lihat dari sisi agama Kristen terlebih dari kacamata umat Kristen yang berlandaskan atas kitab suci yakni Alkitab. Radikal itu sifat yang bisa saja dinilai positif bila memang hal yang diperjuangkan benar-benar tidak bercela dan tidak melanggar aturan bahkan tidak hanya dilakukan demi mendapatkan pujian dari orang lain. Namun radikal yang benar ialah memperjuangkan hal-hal yang benar. Jika dalam Kristen yakni memperjuangkan nilai agama dan ajaran agama yang benar.
Hal ini juga merupakan cara memperoleh keselamatan menurut iman kristen. Bahkan sangat dibenarkan kita tidak sedikitpun memberi toleransi dari perbuatan yang menyimpang dari ajaran agama terlebih ajaran agama Kristen. bahkan janji Tuhan bagi orang percaya. Apapun yang kita perjuangkan dan kita dinilai sebagai Kristen radikal, jangan pernah takut jika memang hal yang diperjuangkan sesuai dengan ajaran agama dan tertuang dalam alkitab. Bahkan jangan sampai sikap dan rasa hormat terhadap Tuhan Yesus menjadi kendor walau sedikitpun.