• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Apologetika

Dapatkah Allah menyelamatkan saya?

Diakonia Indonesia by Diakonia Indonesia
24 December 2020
in Apologetika, Belajar Alkitab
0
OLEH INJIL MANA ANDA DISELAMATKAN? INJIL KASIH
62
SHARES
327
VIEWS


Diakonia.id – Pertanyaan “Dapatkah Allah menyelamatkan saya?” telah diajukan berjuta-juta orang sejak dahulu kala. Allah tidak hanya dapat menyelamatkan Anda, lebih dari itu hanya Allah yang dapat menyelamatkan Anda. Demi mengerti mengapa jawaban “Dapatkah Allah menyelamatkan saya?” adalah “ya!”, secara pertama kita harus mengerti mengapa kita butuh diselamatkan. Ketika Adam melanggar Allah di Taman Eden, dosanya telah meracuni keseluruhan ciptaan lainnya (Roma 5:12), dan khodrat berdosa yang telah diwariskan pada kita oleh Adam telah memisahkan kita dari Allah. Namun oleh karena kasih Allah yang besar, Ia mempunyai rencana (Kejadian 3:15). Ia akan datang ke dunia sebagai seorang manusia di dalam sosok Yesus Kristus dan menyerahkan nyawa-Nya bagi kita, dengan menerima hukuman yang seharusnya kita tanggung. Ketika Juruselamat kita berseru dari atas kayu salib, “Sudah selesai” (Yohanes 19:30), hutang dosa kita telah dilunasi selamanya. Yesus Kristus menyelamatkan kita dari kematian dan kekekalan kelam terpisah dari-Nya.

Supaya kita memperoleh manfaat pendamaian dari pengorbanan Kristus, kita harus mempercayai-Nya dan pengorbanan-Nya saja sebagai satu-satunya pelunas dosa (Yohanes 3:16; Kisah 16:31). Dan Allah akan membungkus kita dalam kebenaran Kristus ketika kita melakukan hal ini (Roma 3:22). Tanpa kebenaran-Nya yang dikenakan pada kita, kita tidak mungkin dapat masuk ke dalam hadirat Allah kita yang kudus (Ibrani 10:19-25).

Keselamatan kita mempengaruhi jauh lebih banyak dari takdir kekal kita; “diselamatkan” juga membawa akibat langsung sekarang juga. Kabar baiknya ialah bahwa karya Kristus yang sudah terpenuhi di atas kayu salib menyelamatkan kita dari perpisahan kekal dengan Allah, dan kita juga diselamatkan dari kuasa yang dimiliki dosa dalam kehidupan kita. Ketika kita menerima Kristus, Roh-Nya mendiami kita sehingga kita tidak lagi dikendalikan oleh khodrat berdosa. Kebebasan ini memampukan kita untuk berkata “tidak” pada dosa dan menaklukkan perbudakan kita pada keinginan daging yang berdosa. “Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu” (Roma 8:9).

Apa yang telah Anda lakukan atau siapakah Anda sebelumnya tidaklah penting. Yesus Kristus telah datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa (1 Timotius 1:15), dan kita semua orang berdosa (Roma 3:23). Tidak ada satupun orang yang berada di luar jangkuan kasih karunia Allah yang menyelamatkan (Yesaya 59:1). Rasul Paulus merupakan teladan hebat akan luasnya kasih karunia Allah. Paulus menghabiskan bagian pertama kehidupannya dengan membenci, memenjarakan, menganiaya, dan membunuh umat Kristen. Kemudian, satu saja perjumpaan dengan Yesus Kristus menjadikan Paulus salah satu misionaris Kristen terdahsyat yang pernah hidup. Jika Allah dapat menyelamatkan Paulus, “orang berdosa yang paling jahat” (1 Timotius 1:15, versi BIS), Ia dapat menyelamatkan siapapun juga.

Umat manusia adalah puncak tertinggi dari ciptaan Allah, yang diciptakan menurut gambar dan rupa-Nya (Kejadian 1:26). Allah ingin supaya kita semua selamat (1 Timotius 2:4) dan supaya tidak ada yang binasa (2 Petrus 3:9; Yehezkiel 18:32). Bagi mereka yang percaya di dalam nama Yesus, Allah telah memberikan hak untuk menjadi anak-anak Allah (Yohanes 1:12). Apa yang akan dilakukan Tuhan bagi anak-anakNya telah direkam dalam Mazmur 91: “‘Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya. Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku'” (Mazmur 91:14-16). (gotquestions)

Join @idDiakonia on Telegram
Tags: Kehidupan KristenKeselamatan
Previous Post

Ornamen Natal Dijual Bebas di Arab Saudi

Next Post

VIDEO: Rayakan Natal, Pemprov DKI Pasang Pohon Natal 12 Meter

Next Post
VIDEO: Rayakan Natal, Pemprov DKI Pasang Pohon Natal 12 Meter

VIDEO: Rayakan Natal, Pemprov DKI Pasang Pohon Natal 12 Meter

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment
No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 1 other subscriber

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Service funding support: BCA 2100103331 (Sunardo Panjaitan)

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Berita
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Filsafat
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2025 diakonia.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2025 diakonia.id