Diakonia.id – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menembak mati dua tersangka kasus terorisme dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang diduga terafiliasi dengan kelompok Negara Islam (ISIS) di wilayah Makassar, Sulawesi Selatan.
Kadiv Humas Polri Inspektur Jenderal Argo Yuwono menjelaskan bahwa dua tersangka itu diduga terlibat dalam insiden bom bunuh diri gereja di Jolo, Filipina pada 2019.
“Iya benar, telah dilakukan upaya hukum atau penangkapan terhadap jaringan teror. Terlibat dalam pengiriman dana kepada pelaku bom bunuh diri di gereja Katedral, Jolo, Philipina,” kata Argo saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Rabu (7/1).
Keduanya disebut sempat melawan petugas menggunakan senjata tajam dan senapan angin saat hendak ditangkap.
Argo mengungkap kedua tersangka itu bernama Moh Rizaldy (46) dan Sanjai Ajis (23) warga Kota Makassar.
Anggota JAD itu sudah menyatakan baiat atau kilafat pada 2015 di Pondok Pesantren Aridho yang dipimpin oleh Ustaz Basri. Mereka juga disebut sempat terbang ke Suriah pada 2016.
“Pada tahun 2016 bersama keluarga hijrah atau bermaksud bergabung dengan organisasi. ISIS di Suriah namun dapat dibatalkan di bandara Soetta,” ucap Argo lagi.
Argo menjelaskan bahwa tersangka juga membantu pelarian dari buron kasus terorisme Andi Baso yang diduga terlibat dalam pengeboman gereja di Samarinda pada 2017 lalu.
(mjo/psp)