• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Umum

Doa dalam hati – apakah Alkitabiah?

Diakonia Indonesia by Diakonia Indonesia
12 May 2020
in Belajar Alkitab, Umum
0
DOA YANG ‘TERHALANG’ (1 Petrus 3:7)
95
SHARES
499
VIEWS


Diakonia.id–Pertanyaan: Doa dalam hati – apakah Alkitabiah?

Alkitab mungkin tidak secara langsung berbicara mengenai doa dalam hati, namun tidak berarti bahwa itu kurang sah dibanding berdoa dengan bersuara.

Allah dapat mendengar pikiran kita sama mudahnya dengan Dia mendengar kata-kata kita (Mazmur 139:23; Yeremia 12:3). Yesus mengetahui pikiran jahat orang-orang Farisi (Matius 12:24-26; Lukas 11:7). Tidak ada yang kita lakukan, katakan, atau pikirkan yang tersembunyi dari Allah, yang tidak perlu mendengar kata-kata kita untuk mengetahui pikiran kita.

Allah mengetahui semua doa yang dipanjatkan kepada-Nya, dengan bersuara atau tidak bersuara.

Alkitab berbicara mengenai berdoa secara pribadi (Matius 6:6). Apa perbedaan antara berdoa secara bersuara dan berdoa dalam hati pada saat Saudara sendirian? Ada banyak keadaan di mana ketika berdoa secara tidak bersuaralah yang pantas, misal berdoa untuk sesuatu antara Allah dan Saudara saja, berdoa untuk seseorang yang ada di sana, dan sebagainya.

Tidak ada salahnya berdoa dalam hati selama itu bukan karena kita malu karena kelihatan berdoa.

Mungkin ayat yang paling baik untuk menunjukkan keabsahan berdoa dalam hati terkait nasihat di 1 Tesalonika 5:17 “Tetaplah berdoa.” Untuk tetap berdoa jelas tidak mungkin seseorang terus menerus berdoa dengan bersuara. Kita justru harus terus menerus sadar tentang Allah, di mana kita menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Dia (2 Korintus 10:5) dan membawa semua situasi, rencana, ketakutan, atau keprihatinan di hadapan tahta-Nya.

Bagian dari tetap berdoa tentu saja termasuk doa yang diucapkan, dibisikkan, diteriakkan, dan dinyanyikan dalam hati ketika kita mengarahkan pikiran yang memuji, memohon, berseru, dan bersyukur kepada Allah. (gotquestions)

Join @idDiakonia on Telegram
Tags: Doa
Previous Post

Apakah harapan umat Kristen?

Next Post

Ada Intoleransi, Mahfud MD Salahkan Orang Indonesia Kurang Bersatu

Next Post
Ada Intoleransi, Mahfud MD Salahkan Orang Indonesia Kurang Bersatu

Ada Intoleransi, Mahfud MD Salahkan Orang Indonesia Kurang Bersatu

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment
No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 1 other subscriber

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Service funding support: BCA 2100103331 (Sunardo Panjaitan)

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Berita
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Filsafat
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2025 diakonia.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2025 diakonia.id