Diakonia.id – Jerman bisa jadi contoh negara bertoleransi tinggi. Jerman punya rencana untuk membangun sebuah rumah ibadah tiga agama yang nantinya akan disebut churmosquagogue.
Sesuai namanya, rumah ibadah yang dinamakan House of One itu akan menyatukan gereja, masjid, dan sinagoga dalam satu atap. Lokasi persisnya ada di Kota Berlin, Jerman.
Diketahui, rumah ibadah tiga agama itu akan segera dibuka pada 27 Mei mendatang. Proses pembangunannya sendiri telah memakan waktu sekitar empat tahun, dengan 10 tahun perencanaan.
Hadirnya rumah ibadah tiga agama itu juga sekaligus menandai tahapan baru dalam dialog lintas agama. Terlebih, akan ada satu ruang khusus di dalamnya yang diperuntukkan bagi siapa saja termasuk orang yang tidak beragama.
Lokasi pembangunan rumah ibadah tiga agama itu berada di atas Gereja St Peter di Petriplatz yang sempat rusak akibat Perang Dunia II dan dihancurkan tahun 1964.
Barulah ketika fondasi gereja itu ditemukan kembali sekitar satu dekade lalu, muncullah ide untuk membuat suatu monumen atau gereja baru di lokasi tersebut.
Untuk informasi, rumah ibadah itu didesain secara khusus oleh arsitek Berlin bernama Kuehn Malvezzi. Dana pembangunannya juga tak sedikit, yakni 47 juta Euro atau sekitar Rp 806 miliar.
Dalam prosesnya, Pemerintah Jerman menyumbang sekitar 30 juta euro. Sisanya, datang dari donasi dan penggalangan dana. Menariknya, proses pembangunan juga didukung oleh sejumlah komunitas agama.