Diakonia.id – Pemerintah Daerah (Pemda) Lampung Timur meminta masyarakat tetap tenang dan tak terprovokasi terhadap isu-isu tidak benar atas peristiwa pengrusakan Gereja Santo Paulus beralamatkan di Desa Sidorahayu, Kecamatan Waway Karya, Kabupaten Lampung Timur.
Pesan itu disampaikan Wakil Bupati Lampung Timur, Azwar Hadi kepada para toga atau pejabat gereja untuk dapat menjaga wilayah Lampung Timur agar tetap aman dan kondusif, serta menyerahkan proses hukum pelaku pengerusakan inisal HS (37) kepada aparat penegak hukum.
“Kita tidak tahu, apakah pengerusakan gereja dilakukan secara sengaja atau tidak. Intinya kita jangan terprovokasi,” ujarnya, Rabu (27/7/2022).
1. Pemda siap fasilitasi musyarawah
Azwar melanjutkan, pemerintah daerah juga bakal memfasilitasi semua pihak-pihak untuk dapat segera menyelesaikan permasalahan tersebut secara mufakat dan musyawarah, serta berkomitmen membantu perbaikan Gereja Santo Paulus.
“Silahkan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat serta difasilitasi Pemda. Supaya jangan berlarut larut, karena jika isu agama yang berkembang itu akan sangat sensitif,” ucapnya.
2. Pelaku masih diobservasi di RSJ provinsi
Dalam rangka upaya penyelesaian kasus, Polres Lampung Timur telah gelar pertemuan dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lampung Timur terkait peristiwa perusakan Gereja Santo Paulus beberapa waktu lalu.
Kapolres Lampung Timur, AKBP Zaky Alkazar Nasution mengatakan, kepolisian setempat sengaja mengumpulkan toga ada di Waway Karya dan sekitarnya, guna segera menengahi kejadian pengerusakan tempat ibadah tersebut.
“Terlepas dari apapun motivasi pelaku. Saya tidak bisa menyampaikan bahwa dia gangguan jiwa atau tidak, karena yang punya kapasitas itu adalah dokter ahli kejiwaan dan saat ini pelaku sedang menjalani proses observasi di RSJ Provinsi Lampung,” katanya.
3. Jangan menjadi provokator
Menurut Zaky, sejatinya kasus pengerusakan tersebut tidak bisa dianggap remeh, mengingat permasalahan itu dapat dengan mudah disusupi oleh pihak-pihak berniat memprovokasi atau memicu kegaduhan antar umat beragama.
“Mari kita sama-sama menjaga kondusifitas di wilayah kita. Paling tidak jangan sampai menjadi provokator, atau menyampaikan informasi maupun pemberitaan salah,” tandas dia. (IDN Times)