• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Tokoh Kristiani

Gunung Mulia, Orang Kristen yang jadi Menteri Pendidikan

Diakonia Indonesia by Diakonia Indonesia
9 February 2020
in Kebangsaan, Tokoh Kristiani
0
Gunung Mulia, Orang Kristen yang jadi Menteri Pendidikan
70
SHARES
368
VIEWS

Pos menteri pendidikan makin jarang diisi oleh orang-orang dari kalangan Kristen yang punya kiprah baik dalam bidang tersebut.

Diakonia.id – Tradisi bagi-bagi menteri berdasarkan kelompok masyarakat sudah bukan hal yang tabu di Indonesia. Dua posisi yang paling mencolok adalah menteri agama dan menteri pendidikan. Menteri agama akan selalu digilir dari dua ormas Islam besar Indonesia: kalau tidak dari kalangan Nahdlathul Ulama, ya dari pengurus Muhammadiyah. Begitu pula dengan menteri pendidikan, pilihannya tetap orang Muhammdiyah atau NU.

Stereotip dua posisi menteri itu baru muncul belakangan. Pada awal kemerdekaan, hal macam itu masih jarang. Ki Hadjar Dewantara, misalnya, mengemban menteri pendidikan (saat itu bernama menteri pengajaran) pertama dalam posisi seorang nasionalis yang mendirikan Sekolah Taman Siswa di Yogyakarta.

Begitu pula dengan penerusnya, Todung Sutan Gunung Mulia Harahap, seorang tokoh Kristen asal Padang Sidempuan, yang dipercaya oleh Sukarno untuk mengemban tugas menteri pendidikan pada November 1945 hingga Oktober 1946. Peran Gunung Mulia salah satunya merumuskan dasar pendidikan di Indonesia dan wawasan kebangsaan.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam satu pidato tahun 2011 pernah menyebut Gunung Mulia sebagai tokoh pendidikan terkemuka yang turut mengembangkan kurikulum pendidikan nasional pada awal kemerdekaan.

“Di masa jabatannya yang relatif singkat sebagai Menteri Pengajaran dari tahun 1945 hingga tahun 1946, beliau memimpin perbaikan sarana dan prasarana pendidikan di tengah berkecamuknya revolusi fisik,” kata Yudhoyono.

Bukan berlebihan sanjungan yang dilontarkan oleh SBY. Sejak awal, Gunung Mulia memang memiliki jejak langkah yang baik di dunia pendidikan. Gunung Mulia mengenyam pendidikan dasar di Europeesche Lagere School (ELS) di kampungnya. Usai menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah, Gunung Mulia melanjutkan studi ke universitas Leiden, Belanda. Ia lulus dengan menyandang gelar sarjana hukum.

Tidak puas menyabet gelar sarjana, Gunung Mulia meneruskan studi doktoral dalam ilmu sastra dan filsafat di Universitas Amsterdam. Disertasinya, “Het primitive denken in de moderne wetenschap,” diterjemahkan menjadi Pemikiran Primitif dalam Ilmu Pengetahuan Modern. Ia dibukukan pada 1933 dan diterbitkan di Belanda.

Gunung Mulia pernah menjalani guru sekolah rendah di Kotanopan, Mandailing Natal, serta guru kursus Doofdacte di Bandung. Pengalamannya di bidang pengajaran itu kelak mengantarkannya menjadi pegawai di departemen pengajaran dan departemen perekonomian.

Ia juga berkiparah dalam dunia politik dan menjadi anggota Volkstraad (Dewan Rakyat) pada masa sidang 1922-1927 dan 1935-1942. Dalam aktivitas Kekristenan, ia menjadi salah satu peserta konferensi Pekabaran Injil Sedunia di Yerusalem pada 1928.

Pendiri Kampus Kristen dan Partai Kristen

Sepulang dari Belanda, pemikiran Gunung Mulia soal politik dan pendidikan makin moncer. Pasca kemerdekaan, ia menghabiskan sebagian waktunya untuk menyusun pertemuan ke pertemuan dengan para pemuda dan mahasiswa Kristen dari Batak di Jakarta. TB Simatupang dalam Percakapan dengan Dr. T.B. Simatupang (1989) bercerita tentang aktivitas komunitas diskusi Pemuda Kristen Batak yang kerap dilaksanakan di Jalan Kebon Sirih 44. Gunung Mulia dan sepupunya, Amir Syarifuddin, adalah dua orang yang cukup aktif dalam kegiatan di sana dan terkenal sebagai tokoh di gereja Kernolong.

Setelah tidak lagi menjabat sebagai menteri pengajaran, Gunung Mulia tetap fokus pada dunia pendidikan. Pada 1953 ia bersama sejumlah tokoh Kristen mewujudkan gagasan agar umat kristen memiliki lembaga pendidikan tinggi. Maka, pada 15 Oktober 1953, mereka meresmikan Universitas Kristen Indonesia dengan dua fakultas: Fakultas Sastra dan Filsafat serta Fakultas Ekonomi.

Di masa awal kemerdekaan, Gunung Mulia juga tertarik dengan isu perpolitikan. Ia dan bersama sejumlah tokoh Kristen lain seperti Johannes Leimena menggagas partai Kristen pertama di Indonesia pada 1950. Gunung Mulia yang mengusulkan nama partai: Partai Kristen Indonesia atau disingkat Parkindo.

Kiprah Gunung Mulia dalam bidang politik, pendidikan, dan kekristenan membuat namanya kemudian diabadikan sebagai nama penerbitan Kristen, BPK (Badan Penerbitan Kristen) Gunung Mulia. Gunung Mulia meninggal pada 1966 dalam usia 70 tahun. Sejak itu namanya perlahan dilupakan orang sebagai tokoh Kristen yang pernah menjadi menteri pendidikan kedua di Indonesia. (tirto)

Join @idDiakonia on Telegram
Previous Post

Meski Berpondasi Rapuh, Makam Yesus Tetap Dibuka untuk Umum

Next Post

Henk Ngantung, Pria Kristen dan Keturunan Tionghoa Pertama yang Jadi Gubernur Jakarta

Next Post
Henk Ngantung, Pria Kristen dan Keturunan Tionghoa Pertama yang Jadi Gubernur Jakarta

Henk Ngantung, Pria Kristen dan Keturunan Tionghoa Pertama yang Jadi Gubernur Jakarta

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment
No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 1 other subscriber

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Berita
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Filsafat
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.