Diakonia.id – Pasangan suami istri lansia penderita Covid-19 di Amerika Serikat, Bill dan Esther Ilnisky, menjadi perbincangan di jagat maya karena meninggal dunia hanya berselang 15 menit.
Putri pasangan Ilnisky, Sarah Milewski, mengatakan bahwa momen kepergian kedua orang tuanya itu sangat mengharukan. Menurutnya, Bill dan Esther tetap saling mendukung saat detik-detik kepergian mereka pada awal Maret lalu.
“Sangat mengharukan. Sangat indah. Sangat menghangatkan hati ketika mengingat mereka pergi bersama. Saya merindukan mereka,” ujar Milewski seperti dikutip AP, Senin (22/3).
Milewski kian terharu ketika mengingat bahwa kedua orang tuanya itu seharusnya merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke-67 pada akhir pekan mendatang.
Enam dekade lalu, Bill dan Esther bertemu di Missouri, Amerika Serikat. Kala itu, Bill baru berusia 16 tahun, tapi sudah memutuskan menyerahkan hidupnya untuk menjadi pelayan Tuhan di salah satu gereja di Missouri.
Satu ketika, ia membutuhkan pemain piano di gerejanya. Seorang teman merekomendasikan Esther Shabaz, kenalannya dari Gary, Indiana. Singkat cerita, keduanya jatuh hati.
“Ketika ayah saya melamar, dia berkata kepada ibu, ‘Esther, saya tak bisa menjanjikan kekayaan, tapi saya bisa menjanjikan banyak petualangan. Dia pada akhirnya memang mengalami banyak petualangan,” tutur Milewski.
Setelah lulus dan menikah, Bill membuka gereja di Midwest. Di akhir 1950-an, ia membawa sebagian anggota kongregasi gereja untuk menjalankan misi ke Jamaika.
Tak disangka, ia terpukau dengan keindahan tempat itu. Bill pun mendirikan gereja di Montego Bay selama satu dekade.
Saat itulah, Bill mengadopsi Milewski yang masih berusia 2 tahun dari panti asuhan di Miami. Pada 1969, mereka pindah dari Jamaika ke Libanon, di mana Bill mengajar dan Esther membentuk band rock Kristen.
“Saat itu, Libanon merupakan negara yang luar biasa,” kenang Milewski.
Namun pada 1975, perang sipil pecah antara faksi Kristen dan Muslim. Ibu Kota Libanon, Beirut, pun menjadi medan perang.
Setidaknya dua kali bom meledak di depan apartemen Bill dan Esther. Guncangan pertama begitu kencang sampai-sampai Milewski terlempar dari tempat tidur, yang kedua juga membuat ayahnya terempas ke lantai.
“Ibu berpikir ayah meninggal. Ibu dan saya bersembunyi di kamar mandi sepanjang malam, menangis dan berdoa,” ucap Milewski.
Keesokan paginya, lubang peluru terlihat menembus semua tembok unit apartemen lainnya, kecuali kamar Keluarga Ilnisky.
“Semua itu berkat doa,” kata Milewski.
Bill dan Esther Ilnisky. (Sarah Milewski via AP)
|
Mereka akhirnya bisa keluar dari Libanon ketika Marinir Amerika Serikat melakukan operasi evakuasi warga pada 1976. Setibanya di AS, Bill menjadi pastor di West Palm Beach.
Sementara itu, Esther mendirikan yayasan untuk mengajarkan doa kepada anak-anak, Esther Network International.
Mereka terus melayani hingga akhirnya Bill pensiun pada tiga tahun lalu, sementara Esther masih sering melayani doa melalui aplikasi Zoom.
Ketika pandemi Covid-19 melanda tahun lalu, Bill dan Esther selalu berhati-hati. Esther selalu diam di rumah, tapi Bill masih keluar sesekali karena ia selalu ingin berada di sekeliling orang.
Pada Hari Valentine lalu, Milewski mengunjungi Bill dan Esther. Beberapa hari kemudian, ibunya sakit dan ternyata kedua orang tuanya itu sudah terpapar Covid-19.
Pada 27 Februari, Milewski memutuskan untuk membawa orang tuanya ke rumah sakit. Para tim medis menyatukan mereka di satu kamar.
[Gambas:Video CNN]
Kondisi Bill dan Esther kian parah. Milewski pun berupaya untuk mengucapkan salam perpisahan melalui jendela kamar.
Bill menghadap ke arah jendela, hanya bisa mengangguk setiap Milewski mengatakan sesuatu. Di seberangnya, Esther berusaha berbicara, tapi tak sanggup.
Hari itu, tanggal 1 Maret, Esther dinyatakan meninggal dunia pukul 10.15. Lima belas menit kemudian, Bill mengikuti Esther.
“Mereka selalu, selalu bersama. Sangat menyatu,” kata Milewski.