• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Tokoh Kristiani

Henk Ngantung, Pria Kristen dan Keturunan Tionghoa Pertama yang Jadi Gubernur Jakarta

Diakonia Indonesia by Diakonia Indonesia
9 February 2020
in Kebangsaan, Tokoh Kristiani
0
Henk Ngantung, Pria Kristen dan Keturunan Tionghoa Pertama yang Jadi Gubernur Jakarta
90
SHARES
473
VIEWS


Diakonia.id – Sebagian masyarakat Jakarta, bahkan Indonesia, yang beragama Islam saat ini tengah meributkan apakah boleh memilih pria non-Muslim sebagai gubernur.

Ahok bukanlah gubernur DKI Jakarta pertama yang memiliki status minoritas ganda: beragama Kristen dan merupakan keturunan Tionghoa. Jauh sebelum Ahok, ibukota negara pernah dipimpin oleh seorang gubernur non-muslim dan keturunan Tionghoa.

Namanya Henk Ngantung, Gubernur Jakarta di masa pemerintahan Presiden Soekarno.

Henk Ngantung, Pria Kristen dan Keturunan Tionghoa Pertama yang Jadi Gubernur Jakartaberitasatu.com

Henk Ngantung memiliki nama asli Hendrik Hermanus Joel Ngantung. Ia lahir di Manado pada 1 Maret 1921 dan meninggal di Jakarta pada 12 Desember 1991. Henk punya perjalanan karir yang menarik. Pada dasarnya ia bukan politisi, melainkan seorang seniman lukis.

Setelah menjadi deputi gubernur, Bung Karno mempercayakan kursi nomor satu di DKI kepadanya. Menurut sang istri, Evie Ngantung, kala itu Bung Karno ingin Jakarta dibangun dengan budaya dan seni. Presiden pertama Indonesia itu melihat Henk mampu melaksanakannya. Sayangnya, masa pemerintahannya hanya berjalan singkat, yakni pada periode 1964-1965.

Penolakan terhadapnya bukan berasal dari faktor suku maupun agama, tapi dugaan keterlibatan dalam Partai Komunis Indonesia (PKI).

Henk Ngantung, Pria Kristen dan Keturunan Tionghoa Pertama yang Jadi Gubernur JakartaMerdeka

Alwi Shahab, salah seorang sejarawan Indonesia, menyebut bahwa Henk adalah contoh gubernur yang merangkul masyarakat. “Henk Ngantung tidak banyak berpolitik, tapi lebih banyak bekerja untuk rakyat, sehingga rakyat tidak merasa kalau gubernurnya non-Muslim,” kata Alwi. Alwi juga berkata meski sebagai gubernur, tapi Henk tinggal di gang kecil, dan menurutnya, itu membuat Henk dekat dengan rakyat kecil.

Meski demikian, bukan berarti Henk tak pernah menerima penolakan. Sebagai seorang seniman sejati yang pernah mengabadikan peristiwa bersejarah seperti Perjanjian Linggarjati dan Perundingan Kaliurang ke dalam lukisan, ia dekat dengan organisasi budaya bernama Lekra yang berafiliasi dengan PKI.

Pada 1965, saat Gerakan 30 September bergolak, Henk dicopot dari posisinya sebagai gubernur DKI. Menurut kesaksian Evie Ngantung, Henk dituduh PKI padahal tak pernah ada bukti bahwa ia terlibat dalam politik yang digagas PKI. Dalam buku Journalism and Politics in Indonesia: A Critical Biography of Mochtar Lubis karya David T.Hill, jurnalis Mochtar Lubis pun menyebut seniman Lekra, termasuk Henk, tak pernah mau didikte oleh ideologi politis yang diusung PKI.

Semenjak itu, kehidupan Henk sangat merana, bahkan keluarganya harus dibantu oleh Ahok.

Henk Ngantung, Pria Kristen dan Keturunan Tionghoa Pertama yang Jadi Gubernur JakartaMetro TV News

Karena dituduh PKI, pemerintahan Orde Baru yang dikomando oleh Soeharto memperlakukan Henk dan keluarganya dengan diskriminatif. Keluarganya diteror. Bahkan, ketika kesehatan mata Henk mulai memburuk, ia tak diizinkan berobat karena tak punya surat keterangan bebas PKI. Selain itu, kondisi keuangan pun semakin parah.

Kabar terakhir juga menyebut bahwa Ahok membantu keuangan keluarga Henk dengan mengirimkan Rp 3 juta kepada mendiang istri Henk. Ini diungkapkan oleh anak Henk, Kamang Solana Ngantung. Pernyataan ini dikeluarkan Kamang pada 2014 dan ia menyebut Ahok telah melakukannya sejak 2013, saat sang ibu masih ada. Menurut Kamang, bantuan itu berasal dari uang pribadi Ahok. Selain itu, Evie Ngantung juga menggantungkan hidup dari uang pensiunan Henk sebesar Rp 830 ribu. (idtimes)

Join @idDiakonia on Telegram
Previous Post

Gunung Mulia, Orang Kristen yang jadi Menteri Pendidikan

Next Post

MENGAPA ORANG KRISTEN SEBAIKNYA BERHENTI MENGUTIP ROMA 3:23

Next Post
Kanon Alkitab

MENGAPA ORANG KRISTEN SEBAIKNYA BERHENTI MENGUTIP ROMA 3:23

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment
No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 1 other subscriber

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Berita
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Filsafat
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.