Diakonia.id – Humas dan Protokol Masjid Istiqlal, Abu mengatakan jika bangunan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral memang sengaja dibangun Presiden Soekarno secara berdekatan.
Alasan utama Bung Karno membangun dua tempat ibadah itu berdekatan untuk mempererat kerukunan antara umat beragama di Indonesia.
“Memang sejarah Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral itu sangat erat. Kenapa, karena memang Bung Karno ingin memperatkan antar umat beragama. Bukan agama yang ingin dieratkan tapi umatnya. Agar dapat saling bersilahturahmi,” kata Abu.
Dia menceritakan awal mula di bangunnya Masjid termegah di Asia Tenggara itu.
“Nah sengaja bangunan Istiqlal itu dibangun di situ. Dulu ini taman yang dikorbankan untuk didirikan sebuah masjid. Yang adalah taman terbesar di Asia Tenggara. Waktu itu, terindah dan megah, sekarang tamannya (bernama) Wijayakusuma,” terang Abu.
Menurut dia, masjid tersebut juga dibangun dengan tujuan mensyukuri nikmat kemerdekaan dan untuk mempererat toleransi umat beragama.
“Makanya diberi nama istiqlal. Yang itu artinya merdeka dalam bahasa arab. Masjid juga diupayakan oleh Bung Karno bersama teman-teman dan pendiri sebagai simbol toleransi beragama di Indonesia,” katanya.
Pembangunan Masjid Istiqlal sendiri, katanya, juga dibangun oleh arsitek kenamaan yang bukan beragama Islam.
“Kalau kita lihat sejarahnya, pembangunan masjid ini tidak didominasi kaum muslim. Tapi ada juga tokoh-tokoh dari luar Islam. Dari non-Muslim, Protestan dan Katolik. Yang paling terkenal adalah bapak Fredrick Silaban, dia adalah arstitek Masjid Istiqlal. Beliau bukan Islam, beliau seorang Kristen. Tapi beliau sangat berjasa dalam pembangunan Masjid Istiqlal,” kata Abu.
Humas Paskah 2015 Gereja Katedral Jakarta Robert Kenji juga membenarkan jika salah satu arsitek yang membangun Masjid Istiqlal adalah seorang Nasrani.
Untuk itu, dia berharap kerukunan antara umat beragama di Indonesia bisa terus terjalin. Seperti sejarah berdirinya Masjid Istiqlal dan Gereja Katolik Katedral yang menjadi simbol perekat antar umat beragama.
“Kami berharap kerukunan umat beragama di Indonesia ini semakin erat dengan tanpa adanya diskriminasi atau masalah-masalah. Kecurigaan-kecurigaan antar umat beragama kita berharap itu tidak terjadi, karena toh dari sejarah kita tahu, yang ikut membangun Masjid Istiqlal seorang Nasrani,” kata Kenji.