Diakonia.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutuk keras pembantaian empat orang yang terjadi di Desa Lembontongoa, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah pada Jumat (27/11).
Jokowi menyebut pembantaian itu bertujuan untuk memprovokasi dan menyebarkan teror di tengah masyarakat. Ia menilai ada upaya merusak persatuan dan kesatuan bangsa.
“Saya mengutuk keras tindakan di luar batas kemanusiaan yang tidak beradab yang sebabkan 4 orang meninggal dunia dalam aksi kekerasan yang terjadi di Sigi,” kata Jokowi dalam akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin (30/11).
Jokowi juga menyampaikan duka cita yang mendalam kepada seluruh keluarga korban. Ia memastikan pemerintah akan memberi santunan kepada para keluarga korban
Mantan Wali Kota Solo itu memerintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas kejadian tersebut. Ia juga menugaskan TNI-Polri untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Tidak ada tempat di Tanah Air bagi terorisme,” ucap Jokowi.
Sebelumnya, empat orang dibantai di Desa Lembontongoa, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah pada Jumat (27/11). Polisi menduga kelompok jaringan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pimpinan Ali Kalora sebagai pelaku.
Sejumlah rumah juga dirusak dalam kejadian itu. Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) menyebut salah satu rumah di antaranya difungsikan sebagai tempat ibadah.
Menko Polhukam Mahfud MD menyebut Satuan Tugas TNI-Polri Operasi Tinombala telah mengepung lokasi yang dicurigai terkait dengan pelaku teror di Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (27/11). Menurut Mahfud MD aksi terorisme ini murni dilakukan oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
“Tadi Tim Tinombala sudah menyampaikan tahap-tahap yang dilakukan untuk mengejar pelaku dan melakukan isolasi dan pengepungan terhadap tempat yang dicurigai ada kaitan dengan para pelaku,” ujarnya.
(dhf/fra/CNN)