Diakonia.id –
Kami mengetahui masih ada sebuah tempat di Inggris, di mana sekerat roti diberikan kepada pejalan kaki yang memintanya. Siapapun pejalan kaki itu, ia hanya perlu mengetuk pintu Rumah Sakit St. Cross, dan di sana ada sekerat roti untuknya. Yesus Kristus begitu mencintai pendosa sampai ia telah mendirikan sebuah Rumah Sakit St. Cross, agar kapanpun seorang pendosa lapar, ia hanya perlu mengetuk dan kebutuhannya akan diberikan. Tidak cuma itu, Ia telah membuatnya lebih baik. Ia telah membangun sebuah kamar mandi pada Rumah Sakit ini, sehingga kapanpun jiwa yang hitam dan kotor dapat pergi ke sana dan dibasuh. Air mancur itu selalu penuh dan manjur. Tidak ada seorang pendosa yang pernah pergi ke sana dan mendapatkan bahwa noda-nodanya tidak dapat dibasuh bersih. Dosa yang merah seperti kirmizi telah hilang, dan pendosa tersebut menjadi lebih putih dari salju [Yes 1:18]. Seakan-akan ini belum cukup, terdapatlah di Rumah Sakit St. Cross ini sebuah lemari pakaian, dan seorang pendosa yang memohon ala kadarnya sebagai seorang pendosa, akan dikenakan pakaian dari kepala sampai ke ujung kaki; dan jika ia ingin menjadi seorang prajurit, ia tidak hanya dikenakan pakaian biasa, tapi dikenakan baju zirah yang akan menutupinya dari telapak kaki sampai mahkota kepalanya. Jika ia meminta pedang, pedang akan diberikan kepadanya, dan sekaligus perisai. Tidak satu hal baik pun tidak diberikan kepadanya. Ia akan memiliki uang saku selagi ia hidup, dan ia akan memiliki sebuah warisan kekal dari harta kemuliaan ketika ia memasuki sukacita Tuhannya.
RENUNGAN HARIAN (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).
Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.