Singapura melarang sebuah konser bank heavy metal Swedia, Watain, karena muncul kekhawatiran bahwa pertunjukan tersebut akan dianggap mengejek agama dan mendukung kekerasan.
Negara kota tersebut sebelumnya sudah memberikan izin bagi dilaksanakannya pertunjukkan – tetapi para pejabat kemudian mengubah pikiran.
Sebelumnya izin terhadap Watain, pemusik rock yang berpakaian hitam dan bertato, diberikan selama mereka tidak memainkan lagu-lagu yang dipandang menyinggung perasaan agama.
Watain telah mempertanyakan pembatalan tersebut lewat sebuah pernyataan kepada kantor berita AFP.
“Kami telah melakukan konser di seluruh dunia selama hampir 20 tahun, dan percaya atau tidak, kami tidak pernah menghadapi keterbelakangan kuno seperti ini,” kata pimpinannya, Erik Danilsson.
Pertunjukan langsung yang dilakukan Watain sebelumnya berisi ritual setan dan pelemparan darah babi ke penonton. Watain dipandang oleh Infocomm Media Development Authority Singapura, “mendukung pandangan anti-Kristen dan setan lewat lagu-lagu mereka serta mengusung kekerasan”.
Sebuah petisi di internet yang menentang konser itu telah ditandatangani 15.000 orang.
Petisi di situs internet change.org mendesak pemerintah melarang Watain karena mereka “tidak mewakili budaya yang kita inginkan untuk generasi muda kita. Pesan tersirat lagu-lagu mereka di antaranya mengenai kematian dan bunuh diri”.
Singapura memiliki hukum yang keras terkait dengan kritik terhadap agama. [BBC]