Diakonia.id –
Terang tentu saja baik sebab terang timbul dari deklarasi kebaikan, “Jadilah terang” [Kejadian 1:3]. Kita yang menikmati terang harus lebih bersyukur lagi karenanya, dan melihat Allah lebih banyak dalam terang dan melalui terang. Secara fisik Salomo berkata bahwa terang itu menyenangkan, [Pengkhotbah 11:7] tetapi terang injil lebih berharga tiada taranya, karena hal-hal kekekalan dinyatakan olehnya, dan terang injil merawat kodrat kita yang abadi. Saat Roh Kudus memberi kita terang rohani, dan membuka mata kita untuk melihat kemuliaan Allah dalam wajah Yesus Kristus, kita melihat dosa dalam warna-warna aslinya, dan diri kita dalam posisi yang sebenarnya; kita melihat Allah Maha Kudus sebagaimana Ia mengungkapkan diri-Nya, rencana pengampunan sebagaimana dikemukakan-Nya, dan dunia yang akan datang sebagaimana digambarkan Firman. Terang rohani memiliki banyak sorot cahaya dan warna-warni prismanya, baik pengetahuan, sukacita, kekudusan, maupun kehidupan, dan semuanya itu baik. Jika terang yang kita terima itu baik, apalagi Sang esensi dari terang itu, betapa mulia tentunya tempat di mana Ia mengungkapkan diri-Nya. Oh Tuhan, karena terang sungguh baik adanya, berilah kami lebih banyak terang, dan lebih banyak diri-Mu, Sang terang sejati.
RENUNGAN HARIAN (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).
Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.