• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Keluarga & Relasi

Mengapa saya perlu menikah?

Diakonia Indonesia by Diakonia Indonesia
15 June 2022
in Keluarga & Relasi
0
60
SHARES
314
VIEWS


Diakonia.id – Kebudayaan kita semakin melupakan makna dari pernikahan sebagaimana seharusnya. Kita sedang hidup di dunia yang berkata bahwa kita layak dapat apapun yang kita inginkan dengan cara apapun juga. Pernikahan seringkali dilihat sebagai batasan yang menghalangi kepuasan kita mendapatkan apapun yang kita inginkan kapanpun juga. Setiap pernikahan yang dinilai sebagai beban yang dirantaikan kepada kaki salah satu pasangan mengokohkan pandagan tersebut. Pernikahan hari ini sering diejek sebagai lembaga kuno yang sudah tidak lagi relevan.

Jadi, apakah sebetulnya pernikahan itu? Apakah memang telah kadaluarsa? Penting untuk dimengerti bahwa pernikahan bukanlah konsep yang dibuat manusia. Ketika Allah menciptakan manusia menurut gambarNya (Kejadian 2:7), Ia melengkapi manusia dengan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk merasa puas. Akan tetapi, Allah berfirman, “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia” (Kejadian 2:18). Jadi Allah menciptakan wanita dari bagian samping Adam dan membawanya kepada pria itu. Pernikahan pertama terjadi ketika Allah menciptakan wanita untuk melengkapi kebutuhan pria supaya, ketika dipersatukan dalam perjanjian, mereka menjadi satu dagin. Ide dari “satu daging” bermakna bahwa ada sebuah segel yang menyatukan kedua pihak seumur hidup. Ketika Yesus ditanya mengenai topik perceraian, Ia menjawab, “Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia” (Matius 19:5-6). Perhatikan dalam ayat ini bahwa Allah yang mempersatukan pria dan wanita di dalam pernikahan. Di dalam Maleakhi 2:14, Allah mengingatkan kita bahwa Ia-lah yang “menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu.” Allah menganggap pernikahan sangat serius.

Pernikahan adalah lembaga pertama yang Allah ciptakan dan mendahului penetapannya melalui gereja ataupun pemerintah. Pernikahan adalah institusi sosial yang pertama. Manusia dirancang untuk berfungsi dengan baik ketika mereka terhubung dengan orang lain dalam cara yang sehat, dan kehendak Allah atas pernikahan adalah menetapkan keluarga-keluarga yang kokoh. Alkitab mengandung banyak pedoman bagi anggota keluarga dan bagaimana mereka harus memperlakukan satu sama lain sehingga kebutuhan emosional terpenuhi (Efesus 5:21-33, 6:1-4; Kolose 3:18-21; 1 Korintus 7:2-5,10-16). Allah merancang pernikahan bagi satu pria dan satu wanita seumur hidup, dan penyimpangan dari rancangan tersebut merupakan penyimpangan dari kehendakNya (Matius 19:8; Roma 1:26-27).

Satu Korintus 7:1-2 memberi alasan terbaik mengapa kita harus menikah: “Dan sekarang tentang hal-hal yang kamu tuliskan kepadaku. Adalah baik bagi laki-laki, kalau ia tidak kawin, tetapi mengingat bahaya percabulan, baiklah setiap laki-laki mempunyai isterinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri.” Allah menciptakan hubungan seks untuk dinikmati hanya di dalam batasan pernikahan. Tindakan seksual di luar batasan tersebut adalah dosa (Galatia 5:19; Kolose 3:5). Jika seseorang mempunyai hasrat seksual yang kuat, maka tentunya adalah ide yang baik untuk menikah guna menghindari nafsu dan menjauh dari imoralitas (Yakobus 1:13-15). Melakukan hubungan seksual dengan seseorang selain suami/istri Anda adalah dosa dan hanya akan berakhir pada sakit hati dan malapetaka (Amsal 6:26-29; 1 Korintus 6:18).

Akan tetapi, tidak ada perintah di dalam Firman bahwa setiap orang harus menikah. Sebaliknya, rasul Paulus lebih menyarankan untuk melajang dengan alasan orang itu mempunyai lebih banyak waktu untuk melayani Allah (1 Korintus 7:7-9,32-35). Ada beberapa orang yang tidak merasa ingin menikah, dan tentunya tidak ada masalah dengan hal itu. Orang yang bujang dapat mempunyai kehidupan yang memuaskan dan mendapat dukungan emosional dari teman, keluarga, dan kesempatan pelayanan. Akan tetapi, masyarakat sendiri sering menyamakan kebujangan dengan imoralitas seksual, dan itu tentunya salah. Rekomendasi Paulus tentang melajang didasari pengertian bahwa seseorang dapat mempersembahkan waktu dan perhatian penuhnya kepada hal-hal terkait Kristus. Keadaan bujang tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk hidup di dalam dosa seksual. Akan tetapi jika orang yang bujang dapat mengendalikan nafsunya dan hidup secara suci, maka ia tidak perlu merasa tertekan untuk menikah (1 Korintus 7:37).  (gotquestions)

Join @idDiakonia on Telegram
Tags: KeluargaPernikahan
Previous Post

Kepala BNPT: Hampir 50% Medsos Isinya Intoleransi dan Rencana Kejahatan

Next Post

Dosen STT Ekumene Polisikan Mahasiswa Terkait Pemalsuan Surat

Next Post
Dosen STT Ekumene Polisikan Mahasiswa Terkait Pemalsuan Surat

Dosen STT Ekumene Polisikan Mahasiswa Terkait Pemalsuan Surat

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment
No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 1 other subscriber

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Service funding support: BCA 2100103331 (Sunardo Panjaitan)

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Berita
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Filsafat
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2025 diakonia.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2025 diakonia.id