Diakonia.id –
Malaikat adalah pelayan dari orang-orang suci milik Allah yang tak terlihat; mereka menatang kita di atas tangan mereka, supaya kaki kita tidak terantuk batu [Lukas 4:11]. Kesetiaan pada Tuhan mereka membuat mereka menaruh banyak perhatian kepada anak-anak yang dicintai-Nya; di bawah, mereka bersukacita atas kembalinya anak yang hilang ke rumah ayahnya, dan di atas, mereka menyambut kedatangan orang-orang percaya di istana Raja. Pada zaman dahulu, anak-anak Allah diberikan kemurahan melalui wujud mereka [para malaikat] yang terlihat, dan sekarang, meskipun tak terlihat oleh kita, surga masih terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia [Yohanes 1:51], sehingga mereka dapat mendatangi mereka yang harus memperoleh keselamatan. Serafim masih terbang dengan bara dari mezbah untuk menyentuh bibir mereka yang sangat dikasihi [Yesaya 6:6-7]. Jika mata kita bisa terbuka, kita akan melihat kuda-kuda api dan kereta-kereta api di sekeliling pelayan-pelayan Tuhan; karena kita datang kepada kumpulan malaikat yang tak terhitung jumlahnya, yang semuanya adalah pengintai dan pelindung dari keturunan kerajaan. Baris kalimat dari puisi Spenser ini bukanlah fiksi, ketika ia bernyanyi—
RENUNGAN HARIAN (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).
Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.