• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Situs Bersejarah

Para Arkeolog Temukan Tembok yang Terbuat dari Tulang Manusia Gereja Santo Bavo di Belgia

Diakonia Indonesia by Diakonia Indonesia
18 April 2021
in Internasional, Situs Bersejarah
0
Para Arkeolog Temukan Tembok yang Terbuat dari Tulang Manusia Gereja Santo Bavo di  Belgia
72
SHARES
379
VIEWS


Diakonia.id – Katedral Santo Bavo di Ghent, Belgia, memiliki area bawah tanah yang temboknya penuh dengan tulang belulang manusia. Para arkeolog menemukan sembilan tembok yang menggunakan tulang kering dan tulang paha dewasa.

Janiek De Gryse, pemimpin proyek penelitian, menduga, penyimpanan tulang belulang tersebut dilakukan karena kawasan gereja yang umumnya diikuti oleh orang-orang beriman, percaya pada hari kebangkitan. Tulang-tulang tersebut dijaga untuk mempersiapkan itu.

Berdasarkan penelitian arkeologis melalui penanggalan karbon, tulang-tulang tersebut berasal dari abad ke-15. Namun, tembok tersebut baru dibangun pada abad ke-17 atau awal ke-18.

Sementara itu, salah satu sumber mencatat bahwa kuburan gereja sebelumnya dibersihkan pada abad ke-16, kemudian dilanjutkan pada 1784 saat makam menyetop masuknya jenazah baru.

“Kami belum pernah melihat struktur, seperti dinding, yang sengaja dibangun dengan tulang manusia,” kata de Gryse, dilansir dari keterangannya di Live Science.

Ia mengungkapkan, pembuatan tembok tulang belulang ini terburu-buru. Tulang-tulang kecil seperti tulang belakang, tulang rusuk, tulang kaki, tulang tangan tidak tersusun.

“Siapa pun yang membuat dinding pasti terburu-buru karena mereka tidak repot-repot mengumpulkan tulang kecil atau rapuh, seperti tulang belakang, tulang rusuk atau tulang dari tangan atau kaki. Anehnya, kami tidak menemukan tulang lengan,” ungkapnya.

“Saat ini kami masih memeriksa ide mana yang menyebabkan ini. Apakah itu hanya hal praktis atau ada juga dimensi religius spiritual?” imbuh de Gryse.

Untuk penelitian lebih lanjut, tulang belulang tersebut ditempatkan di Universitas Ghent.

Join @idDiakonia on Telegram
Source: nationalgeographic
Previous Post

Ketum PGI kunjungi kampung tenggelam akibat Seroja di Kupang

Next Post

Pakar: Perpres Nomor 7/2021 respons negara tanggulangi terorisme

Next Post
Pakar: Perpres Nomor 7/2021 respons negara tanggulangi terorisme

Pakar: Perpres Nomor 7/2021 respons negara tanggulangi terorisme

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment
No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 1 other subscriber

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Berita
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Filsafat
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.