• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Umum

Pengamat: Radikalisme Selalu Diawali Sikap Intoleran

Diakonia Indonesia by Diakonia Indonesia
20 September 2021
in Umum
0
Pengamat: Radikalisme Selalu Diawali Sikap Intoleran
60
SHARES
316
VIEWS


Diakonia.id – Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi menilai semua kegiatan radikalisme yang kemudian mengarah ke ekstrimisme lalu berbentuk terorisme selalu diawali sikap intoleransi.

Dia menuturkan, intoleransi dengan radikalisme itu bukan irisan yang berbeda, tetapi saling menopang.

“Intoleransi itu lah yang membentuk radikalisme, kalau sudah terbentuk radikalisme, terbentuklah ekstrimisme, kalau ekstrimisme yang terbentuk kemudian berbentuk terorisme pada tataran terakhir nantinya, ini yang harus kita pahami dulu,” ujar Islah Bahrawi.


Maka itu, dia menilai pernyataan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud Md tidak salah mengungkapkan ada tiga kelompok atau tingkatan radikalisme yang masih ada di tanah air. Tiga kelompok itu adalah bentuknya intoleran, melakukan aksi teror dan dengan menyusup masuk ke dalam lembaga-lembaga di Indonesia.

“Jadi, memang pernyataan Pak Mahfud ini tidak ada salahnya, tapi sebenarnya intoleran dengan radikalisme ini adalah proses yang saling terkait dan bukanlah irisan yang berbeda memang,” ungkapnya.

Diakuinya bahwa radikalisme sudah menjadi polemik sejak dulu. Dia membeberkan definisi tentang radikalisme, ekstrimisme dan terorisme itu memang selalu simpang siur di seluruh dunia.

Definisi versi Daniel Kohler dianggap berbeda dengan versi Syaikh Usamah, maupun Habib Ali Al-Jufri serta Scott Atran.

“Jadi memang ada beberapa permasalahan yang mendasar dari soal definisi, definisi ini pengaruhnya kemana, kepada proses pencegahan dan penindakan masing-masing negara terhadap radikalisme itu berbeda, nah kita saat ini memang jangan sampai terlambat seperti negara lain yang kurang sensitif terhadap radikalisme, karena radikalisme ini diawali dengan intoleran,” pungkasnya.

Join @idDiakonia on Telegram
Source: liputan6
Tags: IntoleransiRadikalismeTerorisme
Previous Post

Profil Nania Idol, Penyanyi yang Pindah Agama Kristen setelah Salat Tahajud

Next Post

Rumah Pendeta di Makassar Dilempar Bom Molotov, Pelaku Mantan Pegawai Gereja

Next Post
Rumah Pendeta di Makassar Dilempar Bom Molotov, Pelaku Mantan Pegawai Gereja

Rumah Pendeta di Makassar Dilempar Bom Molotov, Pelaku Mantan Pegawai Gereja

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment
No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 1 other subscriber

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Service funding support: BCA 2100103331 (Sunardo Panjaitan)

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Berita
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Filsafat
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2025 diakonia.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2025 diakonia.id

 

Loading Comments...