• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Umum

Pengamat: Teror Sigi, Antara Balas Dendam & Tekanan ke Warga

Diakonia Indonesia by Diakonia Indonesia
1 December 2020
in Gereja, Umum
0
Pengamat: Teror Sigi, Antara Balas Dendam & Tekanan ke Warga
62
SHARES
324
VIEWS


Diakonia.id – Pengamat intelijen dan terorisme dari Universitas Indonesia, Stanislaus Riyanta menilai aksi teror yang dilakukan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pimpinan Ali Kalora merupakan upaya balas dendam atau untuk menekan masyarakat.

Kelompok teroris tersebut menewaskan empat orang ketika melancarkan serangan dan pembakaran tujuh rumah warga di Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (27/11). Mereka juga dilaporkan membakar Pos Pelayanan Gereja Bala Keselamatan.

“Serangan ini bisa jadi balas dendam. Mereka bisa mencari siapa yang beri tahu [keberadaan mereka] ke polisi, [atau karena gagal] meminta logistik [ke masyarakat]. Bisa macam-macam,” kata Stanislaus kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Minggu (29/11).

Dugaan bales dendam yang ia ungkap mengacu pada insiden dua pekan lalu,saat dua anggotanya tertembak ketika melakukan penangkapan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri dan Satuan Tugas Tinombala.

Ia pun menduga kelompok Ali Kalora berupaya mengintimidasi masyarakat yang diduga membocorkan keberadaan mereka ke aparat. Menurutnya, serangan seperti ini menjadi ciri khas dari MIT.

Stanislaus menjelaskan kelompok yang berkiblat pada kelompok teror Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) umumnya memiliki dua target penyerangan dalam jejak kasusnya, yakni polisi dan rumah ibadah yang berbeda keyakinan dengan mereka.

Serangan pada rumah ibadah umumnya dilakukan di momen khusus, seperti menjelang Natal dan tahun baru atau saat bulan Ramadhan. Di luar itu, MIT umumnya menyerang polisi.

Selain itu, mereka juga kerap menyerang masyarakat setempat sebagai upaya menyebarkan ketakutan agar keberadaan mereka tidak diadukan ke aparat kepolisian.

“Ini juga pernah dilakukan Ali Kalora beberapa waktu yang lalu kepada penduduk karena dianggap memberitahukan keberadaan kelompok mereka ke polisi. Itu dieksekusi sama Ali Kalora,” tuturnya.

Terlepas dari upaya balas dendam, serangan ini menurut Stanislaus juga sebagai upaya memelihara eksistensi. Dalam setahun ini, lanjutnya, MIT masih rutin melakukan serangan ke masyarakat atau polisi.

April lalu, MIT menyerang anggota kepolisian yang tengah berjaga di Bank Syariah Mandiri, Jalan Pulau Irian Jaya, Poso. Sempat terjadi baku tembak dalam insiden ini. Buntutnya, dua orang pelaku berhasil dilumpuhkan.

Belum lama sebelum penyerangan itu, Ali Kalora memperingati kekalahan negara akan pandemi covid-19 dalam video berdurasi satu menit yang tersebar di media sosial.

Ia mengatakan Thogut–sebutan yang dipakai MIT kepada musuhnya–akan jatuh dan tersungkur dalam peperangan melawan corona dalam waktu dekat.

“Mereka selalu menunjukan eksistensi, keberadaan mereka dan melakukan aksi teror dan propaganda. Kali ini mereka sukses. Masyarakat viralkan video-video mereka. Ini kan sama saja menyebarkan ketakutan mereka,” pungkas Stanislaus.

Menurutnya, kelompok MIT sendiri sebenarnya tak memiliki sumber daya yang besar. Anggota mereka hanya belasan dengan bekal tiga pucuk senjata laras panjang. Namun mereka menguasai daerah persembunyiannya di hutan dan pegunungan.

Ia pun menilai jika pemerintah berupaya ekstra, seharusnya kelompok teroris tersebut bisa ditumpas dan dilumpuhkan. Hal ini penting dilakukan cepat karena kelompok itu kerap menyasar masyarakat sebagai target teror mereka.

Sebelumnya, aparat kepolisian mengatakan tindakan yang dilakukan kelompok MIT merupakan upaya menakut-nakuti warga setempat.

“Jadi mereka kadang-kadang suka melakukan aksi secara acak. Namanya teroris, jadi melakukan tindakan teror untuk menakut-nakuti masyarakat,” tutur Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Suparyanto.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Awi Setiyono mengatakan penyerangan dilakukan oleh 10 orang tak dikena. Serangan diduga kuat dilakukan oleh MIT atas keterangan saksi yang mengatakan tiga orang pelaku adalah buron yang dicari Satgas Tinombala.

“Tiga orang OTK tersebut adalah teroris Ali Ahmad alias Ali Kalora dkk,” ujarnya.

(fey/evn/CNN)

Join @idDiakonia on Telegram
Tags: AnarkismeGereja Bala KeselamatanMujahidin Indonesia TimurSigiTerorisme
Previous Post

Mahfud MD: Aparat Kepung Lokasi Terduga Pelaku Teror di Sigi

Next Post

LPSK Siapkan Perlindungan untuk Korban Teror Sigi

Next Post
LPSK Siapkan Perlindungan untuk Korban Teror Sigi

LPSK Siapkan Perlindungan untuk Korban Teror Sigi

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment
No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 1 other subscriber

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Service funding support: BCA 2100103331 (Sunardo Panjaitan)

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Berita
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Filsafat
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2025 diakonia.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2025 diakonia.id