Diakonia.id –
Perjanjian ini sumbernya ilahi. “Ia menegakkan bagiku suatu perjanjian kekal.” Kata yang agung itu: Ia! Berhenti, jiwaku. Allah, Bapa yang kekal, telah dengan pasti berjanji denganmu; ya Allah yang memfirmankan adanya bumi dengan sepatah kata; Dia, yang turun dari kemuliaannya, memegang tanganmu dan membuat suatu perjanjian denganmu. Bukankah perjanjian itu merupakan sebuah tindakan, suatu perendahan diri yang menakjubkan yang dapat memesona hati kita selama-lamanya jika saja kita benar-benar memahaminya? “IA menegakkan bagiku suatu perjanjian.” Seorang raja tidak berjanji denganku — yang lumayan juga; tapi Pangeran segala raja di bumi, Shaddai, Allah Maha Cukup, TUHAN segala zaman, Elohim abadi, “Ia menegakkan bagiku suatu perjanjian kekal.” Dan perhatikan, perjanjian itu berlaku terhadap orang tertentu. “Sebab Ia menegakkan bagiku suatu perjanjian kekal.” Di sinilah manisnya janji itu bagi setiap orang percaya. Bukan apa-apa bagiku kalau Ia berjanji dengan dunia; aku ingin tahu apakah Ia membuat janji itu bagiku! Bukan masalah apakah Ia membuat suatu perjanjian atau tidak, yang ingin saya tahu adalah apakah Ia membuat perjanjian denganku. Bahagialah jaminan yang menyatakan bahwa Ia membuat janji denganku! Jika Allah Roh Kudus memberikan jaminan ini padaku, maka keselamatan-Nya adalah milikku, hati-Nya milikku, dan diri-Nya sendiri milikku — Ia adalah Allahku.
RENUNGAN HARIAN (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).
Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.