• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Kebangsaan

Perjalanan mantan tentara anak Muslim dan Kristen Ambon, dari musuh menjadi sahabat

Diakonia Indonesia by Diakonia Indonesia
19 December 2019
in Kebangsaan, Umum
0
Perjalanan mantan tentara anak Muslim dan Kristen Ambon, dari musuh menjadi sahabat
63
SHARES
329
VIEWS

Diakonia.id – Saat konflik pecah di Ambon pada awal 1999, ratusan anak diperkirakan terlibat dalam pusaran kekerasan atas nama agama, Kristen dan Islam.

Mereka juga terlibat di garis depan medan pertempuran dengan hanya dua pilihan, bunuh atau dibunuh, serang atau diserang.

Lebih dari 5.000 orang meninggal dan lebih dari setengah juta mengungsi dalam konflik paling berdarah di Indonesia ini.

Dua komunitas terpecah, saling menyerang, saling membunuh, terbakar bara kebencian untuk mempertahankan komunitas dan agama masing-masing.

Ketika konflik mulai mereda pada 2002 setelah tercapai perjanjian Malino, gejolak sporadis masih terus terjadi.

Ratusan anak yang terlibat di medan konflik, terkungkung di masyarakat yang terpecah dan mengalami trauma mendalam.

Sampai sebagian dari mereka berjumpa, dan mengungkap kisah serta perasaan masing-masing; pertemuan yang membuka mata mereka bahwa konflik hanya mendatangkan bencana.

Dua di antara ratusan tentara anak ini, Iskandar Slameth dan Ronald Regang menceritakan perjalanan dan perjuangan mereka keluar dari pusaran kekerasan dan kebencian.

Perjalanan mereka untuk mengatasi trauma dan untuk bisa saling berkomunikasi serta sampai pada pemahaman bahwa mereka adalah imbas dari “kerusuhan oleh entah siapa yang memulai.”

Konflik berdarah selama bertahun-tahun ini mengantar mereka pada tekad untuk menutup konflik “hanya pada generasi” mereka saja dan agar “orang di luar sana dapat mengambil hikmah atas apa yang kami rasakan.”

Keduanya kini aktif menjaga perdamaian di Maluku.

Produksi Video

Reporter: Endang Nurdin

Producer: Rebecca Henscke

Kamera, Edit: Haryo Wirawan

Ilustrator: Davies Surya

Laporan ini merupakan bagian dari Program BBC #MelintasiPerbedaan #CrossingDivides

Crossing Divides: Berbagai cerita tentang bagaimana orang berinteraksi dalam dunia yang terpolarisasi.

Join @idDiakonia on Telegram
Previous Post

7 HAL YANG TIDAK DILAKUKAN ROH KUDUS

Next Post

TENTANG PERPULUHAN

Next Post
TENTANG PERPULUHAN

TENTANG PERPULUHAN

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment
No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 1 other subscriber

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Service funding support: BCA 2100103331 (Sunardo Panjaitan)

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Berita
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Filsafat
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2025 diakonia.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2025 diakonia.id