Diakonia.id – Perkenalkan, saya Yunita Tambunan., putri kandung dari Pak *Binsar Tambunan* (mama saya *Nelly br Sitorus* _alm_ ) – papa saya adalah Pensiunan Pegawai PT. KAI., tinggal di Jl. Teraso No. 15 Bandung. Papa meninggal karena Covid-19 di RS. Sentosa Bandung hari Selasa, 06 Juli 2021 pk. 10.30, dan dimakamkan ke TPU Khusus Covid-19 di TPU Cikadut hari itu juga..
Yang mau saya ceritakan disini adalah :
Waktu saya datang ke TPU Cikadut mengurus rencana pemakaman papa saya, saya di datangi oleh *Pak Redi* – _Koordinator C_ TPU Cikadut. Dia minta uang *Rp 4.000.000,-* untuk biaya pemakaman papa. Dia bilang bahwa liang lahat sdh di siapkan.
“Saya bertanya., _kenapa saya harus bayar pak_?”.
Pak Redi mengatakan bahwa : *”Kalau non muslim tidak ditanggung pemerintah.”* .
Karena waktu sudah semakin mendesak, saya minta keringanan sama beliau., alasannya saya sampaikan kepada pak Redi : _Pak kiranya punya hati sama saya pak karena saya tidak menginginkan papa saya meninggal karena covid 19 apalagi sekarang ada PPKM Darurat., sehingga pendapatan kami berkurang serta biaya hidup tinggi_.
Akhirnya adik saya menawar harga menjadi Rp 2,8 jt. Lalu aku menawar harga jadi Rp 2 jt. Lalu., salah seorang rekan pak Redi nyeletuk : _Biar ibu tahu, kemarin aja bu ada nasrani bayarnya sdh 3,5 jt_.
Akhirnya saya acc bayar Rp 2,8 jt tetapi minta ditulis dikwitansi serta dirinci. Lalu pak Redi., bilang _kalau pemakaman malam tidak ada kwitansi_. Lalu saya minta supaya di tulis dikertas putih aja pa serta dirinci Rp 2,8 jt itu biaya apa saja, nama yg meninggal, dan tanda tangan beliau, serta nama jelas pak Redi, dan jabatan bapak dan serta no HP nya.
Lalu kuitansi diberikan dgn rincian :
1. Biaya gali : Rp 1,5 juta
2. Biaya pikul : Rp 1 juta
3. Salib : Rp 300.000
Total : Rp 2.800.000,-
Saya katakan : “siapa tahu saya perlu kontak bapak untuk melihat kuburan papa saya di tpu cikadut.” Diapun mencantumkan No HP nya.
Sesudah dibawa ke liang lahat tim gali kubur bertanya sama saya yang pakai baju APD : “Bu., saya dengar ada 4 org _non muslim_ yg meninggal katanya ada yg belum bayar satu orang, apakah keluarga pak Binsar Tambunan yang belum bayar bu , maaf ya kalau tersinggung ?”
Saya dan adikku bilang sudah dibayar di bawah pa di kantor. “Oh….!” , kata tukang gali kubur yang pakai baju APD sambil mengucapkan terima kasih. Setelah selesai pemakaman bbrp tukang gali kubur yang pakai baju APD lain menyerbu adik saya dan saya meminta _tambahan uang_. Karena mereka perlu beli vitamin katanya . Adikku di datangi beberapa org gali kubur kecuali aku menghindar. Lalu terpaksa akhirnya dikeluarkan dana Rp 50.000 lagi selain membayar uang parkir Rp 10.000,-
Demikian kisah saya yang sangat memilukan., setelah saya di timpa kemalangan papa saya , ternyata di TPU Covid-19 Cikadut Bandung ada praktek *Pungli* utk pemakaman yang meninggal, terutama Non Muslim. Apakah demikian peraturannya. Mohon pencerahan.
Terlampir foto kwitansi, dan dokumen lainnya..
Terima kasih
Salam,
Yunita Tambunan
(Bandung)