Diakonia.id – Polda Papua menyebut seorang anggota kelompok sipil bersenjata–biasa dijuluki aparat sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)–bernama Ferry Ellas (27) yang tewas dalam baku tembak di kawasan Mile 53, Tembagapura, Papua pada Minggu (28/2) lalu merupakan seorang buron.
Ferry Ellas, menurut polisi, terlibat dalam pelbagai aksi penyerangan di wilayah PT Freeport Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Dia juga masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Mimika dengan DPO Nomor: DPO/39/XI/2017/Reskrim.
“Setelah dilakukan identifikasi awal terkait identitas Jenazah tersebut adalah Ferry Ellas yang merupakan penembak KKB Makodam III Timika,” kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal kepada wartawan melalui keterangan tertulis, Selasa (2/3).
Musthofa merincikan, Ferry pernah terlibat dalam penembakan mobil Land Cruiser milik PT Freeport Indonesia di wilayah Mile 60 pada 17 Agustus 2017 lalu.
Kemudian, berselang satu bulan kemudian menurut polisi, Ferry kembali menembaki mobil yang mengawal tangki air di wilayah Mile 61. Rangkaian penembakan di wilayah itu dilakukan selama dua hari berturut-turut, yakni pada 24-25 September 2017.
Masih pada tahun yang sama, pada 23 Oktober Ferry disebut menembak anggota Brigade Mobil (Brimob) yang tengah mengikuti apel di wilayah Tembagapura. Keesokannya, dia menembaki rombongan mobil milik Rumah Sakit Tembagapura.
“Selain itu, dari hasil penyelidikan diketahui bahwa Ferry Ellas terlibat dalam tindak pidana lainnya yaitu pada tanggal 1 Agustus 2019 bersama-sama Hengky Wamang menjadi penggerak deklarasi KKB gabungan pegunungan tengah di halaman Gereja Maranatha Distrik Gome Kabupaten Puncak Ilaga,” kata Musthofa lagi.
Dalam hal ini, kegiatan KKB tersebut menurut polisi bertujuan menyerang area PT Freeport Indonesia.
Rangkaian aksi teror juga dilakukan pada 2020. Mereka sempat menyandera 3 orang guru di Kampung Jagamin Aroanop Distrik Tembagapura. Kemudian, kata polisi, pada 5 Maret 2020 dia terlibat dengan KKB pimpinan Lekagak Elenggen melakukan pembakaran bekas Gedung Gereja di wilayah Kampung Opitawak, Tembagapura.
Terakhir, bila merujuk pada catatan kepolisian tersangka menggencarkan aksinya dengan menembaki pos 754 Opitawak dan mengakibatkan 1 korban luka.
“Setelah melakukan penembakan pos tni 754 dan pos brimob bengkulu satgas aman nusa, kkb gabungan kembali melakukan aksi pembakaran rumah milik warga di blok a Kampung Opitawak Distrik Tembagapura,” ucap Kamal lagi.
Kamal mengklaim, aksi teror Ferry Ellas bersama KKB lainnya mengakibatkan warga mengungsi ke Polsek Tembagapura.
Saat ini, polisi tengah melakukan pengejaran terhadap anggota KKB di wilayah Tembagapura tersebut. Polisi, digencarkan melakukan penyisiran di wilayah hutan pegunungan itu.
(mjo/nma/cnn)